Meskipun presiden mendesak Jerome Powell dan Fed untuk menurunkan suku bunga dasar, tampaknya Donald Trump sendiri bisa jadi hambatan terbesar dalam langkah ini.
Sejak memenangkan pemilu untuk kedua kalinya, Presiden Trump terus mendorong Powell dan Federal Open Market Committee (FOMC) untuk memotong suku bunga berulang kali, dari level saat ini 4,25-4,5%.
Meski mendapat tekanan dari presiden, Powell sejauh ini menolak melakukanya. Analis menduga ini akan terus terjadi karena ketidakpastian kondisi dasar ekonomi Amerika.
Ketidakpastian tarif disebut FOMC sebagai alasan menunda pemotongan. FOMC berpendapat dampak inflasi dari sanksi ekonomi belum jelas. Mengendalikan inflasi adalah salah satu tugas Fed.
Karena itu, anggota FOMC mungkin ingin lihat reaksi konsumen dan bisnis terhadap tarif sebelum menurunkan suku bunga, karena suku bunga rendah bisa meningkatkan aktivitas ekonomi—dan berpotensi naikkan harga.
Minggu lalu, Trump tidak banyak lakukan untuk memperjelas posisi Amerika soal tarif. Setelah hampir akhir masa jeda 90 hari yang diumumkan setelah “Hari Pembebasan” April, presiden kembali tunda tenggat waktu kesepakatan hingga 1 Agustus.
Level tarif juga terus berubah bagi negara yang belum sepakat dengan AS. Uni Eropa akan hadapi kenaikan 50%, misalnya, jika tidak setuju dengan deal yang jauh lebih tinggi dari ancaman 20% beberapa bulan lalu.
Kemarin, Trump bagikan surat ke pemerintah asing yang jelaskan sanksi jika mereka tidak sepakat. Jepang dan Korea Selatan kini hadapi kenaikan 25% untuk semua barang, menurut postingannya di Truth Social, sementara Laos dan Myanmar kena tarif 40%.
Investor AS tampaknya tidak senang dengan update dari Gedung Putih. S&P 500 turun 0,8% kemarin, Nasdaq turun 0,9%, dan Dow Jones turun 0,9%. Kontrak berjangka S&P pagi ini stabil.
Meski terkena dampak kebijakan perdagangan Trump, Asia relatif stabil pagi ini. Nifty 50 dan Nikkei 225 hanya naik sedikit, sementara Hang Seng Hong Kong naik lebih dari 1 poin.
Eropa, mungkin sudah kebal dengan ancaman dari AS, juga tetap tenang dengan FTSE London dan DAX Jerman catat kenaikan kecil.
Analis UBS Paul Donovan menyindir bahwa pasar luar negeri tidak lagi percaya ancaman Trump: “Seperti buang waktu analisis setiap postingan Trump ketika investor sudah antisipasi dia akan mundur,” tulisnya ke klien pagi ini.
Argumen untuk tunda
Masalah bagi Trump adalah perubahan ekspektasi tarif tidak akan meyakinkan Powell untuk memotong suku bunga.
Seperti ditulis Jim Reid dari Deutsche Bank: “Setelah postingan itu, Presiden tandatangani perintah eksekutif yang tunda tarif baru hingga 1 Agustus, perpanjang tarif 10% saat ini dan beri waktu lebih bagi negara untuk penuhi tuntutan perdagangan dari Gedung Putih.”
“Presiden terus sinyal terbuka untuk kesepakatan, bilang tenggat 1 Agustus ‘tidak 100% pasti’ dan bisa ‘disesuaikan sedikit, tergantung.'”
Reid tambahkan: “Ini terjadi ketika [penasihat Gedung Putih] Peter Navarro tulis di Substack bahwa kebijakan Powell sebabkan ‘rasa sakit finansial akut’ bagi rumah tangga AS dan jika Powell ‘tidak mau ubah kebijakan, dewan harus bertindak tegas untuk cegah kerusakan ekonomi lebih lanjut.'”
“Dilihat sekilas, surat tarif terbaru dan fakta tenggat ditunda hingga 1 Agustus—yang perpanjang ketidakpastian—berarti pemotongan suku bunga Fed di September akan lebih sulit kecuali ada bukti kuat ekonomi memburuk.”
Ekspektasi pemotongan
Sebaliknya, Goldman Sachs semalam tingkatkan proyeksi S&P untuk 3, 6, dan 12 bulan—masing-masing +3% (ke 6400), +6% (ke 6600), dan +11% (ke 6900).
Tim ekuitas mereka berargumen: “Pemotongan suku bunga Fed lebih awal dan lebih dalam, imbal hasil obligasi lebih rendah, kekuatan fundamental saham besar, dan kesediaan investor abaikan kelemahan laba jangka pendek mendukung revisi proyeksi P/E kami jadi 22x (dari 20,4x). Target indeks sebelumnya 5900, 6100, dan 6500.”
Mereka tambahkan: “Proyeksi Fed terbaru dari tim ekonomi kami prediksi tiga pemotongan 25 bp tahun ini, mulai September, diikuti dua pemotongan lagi di 2026.”
Berikut cuplikan pasar sebelum pembukaan di New York:
Kontrak berjangka S&P stabil pagi ini.
Indeks S&P 500 turun 0,79% kemarin.
Kospi Korea Selatan naik 1,81% pagi ini.
Hang Seng Hong Kong naik 1%.
CSI 300 China naik 0,84%.
Nikkei 225 Jepang naik 0,26%.
FTSE 100 Inggris stabil di awal sesi.
Bitcoin ada di $108K.
Stoxx Europe 600 turun sedikit di awal perdagangan. Kamu harus menjaga kebersihan diri supaya tidak sakit. Cuci tangan dengan sabun setiap sebelum makan dan sesudah dari kamar mandi. Jangan lupa untuk mandi minimal 2 kali sehari agar badan tetap segar. Pakai baju yang bersih dan jangan pakai baju yang sama berhari-hari. Kalo bisa, ganti baju dalam setiap hari biar lebih sehat. Ingat ya, kesehatan itu sangat pentink!