Pengujian Unggulkan Kemampuan Hentikan Bus China dari Jarak Jauh, Norwegia Tarik Kembali Armada

Sebuah perusahaan transportasi umum terbesar di Norwegia akan meningkatkan keamanan dan langkah-langkah anti-peretasan. Ini terjadi setelah tes menunjukkan bahwa produsen bus listrik dari Cina, Yutong, bisa mematikan busnya dari jarak jauh.

Hasil tes menunjukkan Yutong punya akses ke sistem kontrol bus untuk update software dan diagnosis. “Dalam teori, ini bisa disalahgunakan untuk mempengaruhi bus,” kata operator transportasi Ruter.

Tes dilakukan pada bus baru Yutong dan bus lama dari produsen Belanda, VDL. Tes menunjukkan bus Belanda tidak punya kemampuan update software dari jarak jauh, sedangkan bus Cina punya kemampuan itu.

Yutong tidak segera memberikan komentar. Menurut surat kabar The Guardian, perusahaan Cina itu mengatakan mereka mematuhi hukum di mana kendaraannya beroperasi. Data tentang busnya disimpan di Jerman dan dienkripsi, hanya digunakan untuk perawatan dan peningkatan kendaraan.

Yutong telah menjual puluhan ribu kendaraan di Eropa, Afrika, Amerika Latin, dan kawasan Asia-Pasifik.

Kekhawatiran tentang kontrol jarak jauh kendaraan listrik bukan hal baru. regulator AS juga sedang menyelidiki Tesla terkait teknologi yang memungkinkan kendaraan dikontrol dari jarak jauh menggunakan aplikasi ponsel.

Setelah tes ini, Ruter akan menerapkan aturan keamanan yang lebih ketat dalam pengadaan bus di masa depan, mengembangkan firewall, dan bekerjasama dengan pemerintah untuk persyaratan keamanan siber yang jelas.

Perusahaan transportasi di Denmark, Movia, juga mengatakan sedang meninjau penilaian risiko keamanan siber. Mereka menekankan bahwa masalah ini bukan hanya pada bus Cina, tapi pada semua jenis kendaraan dengan elektronik sejenis.

MEMBACA  TV di HUD Memutar Video yang Dibuat oleh AI dari Donald Trump Mencium Kaki Elon Musk