Pelanggan yang Lebih Muda Kembali Menjelajahi Toko Dunia Nyata, Jelas Malina Ngai

AS Watson didirikan pada tahun 1841 di Hong Kong, waktu Inggris baru mengambil alih wilayah itu. Sekarang, hampir 185 tahun kemudian, merek ini sudah menjadi raksasa retail kesehatan dan kecantikan. Mereka punya hampir 17.000 toko di 31 pasar, termasuk Cina daratan, Malaysia, Inggris, Turki, dan bahkan Ukraina.

“Kami adalah perusahaan yang fokus pada orang,” kata Malina Ngai, CEO grup AS Watson. Dia mengakui sejarah panjang perusahaannya, termasuk bagaimana mereka memberikan beasiswa kedokteran kepada Sun Yat-sen, yang nantinya memimpin revolusi tahun 1911 melawan dinasti Qing. Tapi, dia bilang AS Watson harus tetap berpikir maju ke depan.

“Warisan memberi kami kredibilitas, sehingga orang percaya pada kami. Tapi hanya jika kami tetap relevan, [kami] bisa bertahan hidup,” kata Ngai.

Menurut Ngai, kunci sukses beroperasi di banyak pasar adalah dengan memahami pelanggan. Di Asia Tenggara—yang disebut Ngai sebagai salah satu “mesin pertumbuhan” AS Watson—konsumennya muda, melek digital, dan peduli dengan kesehatan serta kecantikan. Mereka juga suka kampanye baru dan peluncuran produk. Jadi, Watsons, merek toko obat utama AS Watson, meluncurkan kampanye seperti “Kaw Kaw Deals” di Malaysia, lengkap dengan jingle menarik dari selebriti lokal Jinnyboy dan Ayda Jebat.

Dari survei pasar, Ngai juga menemukan bahwa banyak pelanggan muda di wilayah ini senang berbelanja di toko fisik, meskipun ada banyak pilihan belanja online. “Untuk pelanggan yang lebih muda, mereka ingin ada di toko, mereka ingin dapat konsultasi, mereka ingin bisa menyentuh produk—dan ini yang bisa kami tawarkan,” ujarnya.

Selain produk J-beauty dan K-beauty yang populer, Watsons juga menawarkan berbagai item perawatan kulit dan kecantikan yang bersertifikat halal untuk konsumen Muslim di pasar seperti Malaysia dan Indonesia.

MEMBACA  Pentingnya Pertemuan Xi Jinping dengan Perusahaan Swasta di China

C-beauty juga semakin populer di kalangan konsumen Asia Tenggara. Merek kecantikan Cina “kuat dalam teknologi dan media sosial, dan mereka mendapatkan keterlibatan serta popularitas di Asia Tenggara dengan sangat cepat,” jelas Ngai.

### ‘Mengutamakan Orang’

Ngai menekankan pentingnya memberdayakan karyawan. “Di perusahaan, jika setiap orang adalah pemimpin, itu akan menjadi perusahaan yang sangat kuat. Artinya mereka tahu tepatnya tujuan [perusahaan], mereka tahu cara berkolaborasi, dan mereka saling peduli,” kata Ngai.

Meski begitu, AS Watson bergerak untuk mengadopsi teknologi baru di seluruh timnya, termasuk meluncurkan protokol AI generatif untuk seluruh perusahaan pada bulan September. “AI dulu hanya untuk tim data saya, para programmer—tapi sekarang Gen AI untuk semua orang,” kata Ngai.

Saat perusahaan mendekati tonggak 185 tahun pada 2026, Ngai membagikan harapannya untuk masa depan AS Watson. “Saya biasanya tidak bermimpi tentang pekerjaan selama ini. Saya tidur cukup nyenyak, tapi belakangan, saya banyak bermimpi tentang 185 tahun,” kata Ngai. “[Saya ingin AS Watson] menjadi organisasi yang bisa tetap cocok untuk masa depan, 180 tahun ke depan.”