Untuk banyak orang, membeli rumah adalah bagian dari mimpi Amerika. Tapi apakah ini selalu jalan terbaik? Jika kamu lelah "membuang uang" untuk sewa dan mempertimbangkan beli rumah, penting untuk memastikan itu masuk akal untuk situasi kamu — baik secara finansial maupun emosional.
Ramit Sethi, penulis buku I Will Teach You to Be Rich dan host podcast populer dengan nama yang sama, baru-baru ini berbicara dengan pasangan yang membeli rumah di Arizona setelah harga sewa naik. Mereka menyadari itu mungkin keputusan finansial yang pintar.
Awalnya ingin menghindari kenaikan biaya tempat tinggal, tapi malah jadi beban finansial. Sethi bilang ini bisa dihindari dengan pertimbangan matang. Pasangan itu sekarang bayar lebih untuk cicilan daripada kalau tetap menyewa. Dan mereka bukan satu-satunya.
Di episode podcast Money for Couples berjudul "Kami beli rumah…untuk hindari kenaikan sewa. Salah besar", pasangan itu menjelaskan mereka membeli rumah di Arizona tahun 2022 karena sewa terus naik.
Awalnya bayar $1.300, lalu naik jadi $1.800. Pemilik rumah mau naikkan lagi jadi sekitar $2.400, jadi mereka putuskan beli daripada "uangnya terbuang percuma".
Sekarang, biaya bulanan mereka (termasuk cicilan dan biaya HOA) total sekitar $2.700 — $300 lebih mahal daripada kalau tetap sewa. Itu belum termasuk biaya perawatan jangka panjang, yang di Arizona bisa mahal kalau AC rusak.
“Kamu takut harga sewa naik, tapi sekarang bayar lebih,” kata Sethi. “Sewa bukan buang uang. Itu keputusan finansial dan gaya hidup,” jelasnya. “Bunga cicilan juga bisa buang uang.”
Menurut Sethi, anggapan bahwa sewa "membuang uang" adalah mitos finansial terbesar di Amerika. Ia bandingkan dengan beli mobil atau langganan layanan — sewa hanyalah bayar untuk tempat tinggal.
Intinya, sewa bukan kegagalan, tapi pilihan valid, apalagi saat harga rumah tinggi dan persediaan terbatas. Menurut USA Today, biaya sewa di 50 kota besar Amerika 37% lebih murah daripada beli rumah tahun 2024.
Cerita Berlanjut
Beli rumah mungkin impian banyak orang, tapi sewa punya banyak keuntungan: fleksibilitas, tidak tanggung jawab perbaikan besar, dan biaya awal lebih rendah. Bagi yang sering pindah, belum siap berkomitmen di satu daerah, atau tidak punya uang muka, sewa bisa lebih cerdas.
Tapi, beli rumah tetap bisa jadi pilihan tepat jika perhitungannya benar. Ini yang harus dilakukan sebelum memutuskan:
- Hitung total biaya kepemilikan: Tidak hanya cicilan, tapi juga pajak, biaya HOA, dan simpan minimal 1% nilai rumah untuk perawatan (3% untuk rumah tua).
- Bandingkan dengan sewa: Hitung perbedaan biaya beli vs sewa dalam setahun. Mungkin sewa lebih terjangkau. Gunakan kalkulator beli-sewa untuk membandingkan.
- Pertimbangkan biaya peluang: Jika punya uang muka, pikirkan apa uang itu bisa dipakai untuk hal lain — lunasi utang, mulai bisnis, atau investasi. Apa kerugiannya jika dipakai beli rumah?
- Jangan lupa biaya penutupan: Biaya awal saat beli rumah (seperti pemeriksaan kredit) rata-rata $7.000. Pertimbangkan ini saat memilih antara sewa atau beli.
Banyak orang tertekan dengan sewa naik dan dorongan beli rumah untuk "lebih maju". Tapi seperti cerita pasangan ini, beli karena takut atau emosi bisa berbalik buruk. KPR tidak otomatis berarti stabil atau perencanaan finansial pintar, apalagi jika total biaya lebih mahal daripada sewa.
Tetap update. Gabung dengan 200.000+ pembaca dan dapatkan artikel terbaik dari Moneywise gratis setiap minggu. Berlangganan sekarang.
Artikel ini hanya memberikan informasi dan bukan nasihat. Disampaikan tanpa jaminan apa pun.