Pengeluaran konsumen tetap kuat di AS, meski inflasi tetap di 2,7% dan saldo tabungan menurun. Jadi, dari mana uangnya berasal?
Penelitian baru dari analisis JPMorgan Chase mungkin memberikan jawaban.
Dengan menganalisis data dari 4,7 juta rumah tangga, studi ini menemukan bahwa meski saldo rekening bank tradisional stagnan, cadangan kas total — termasuk dana pasar uang, akun investasi, dan deposito berjangka (CD) — tumbuh 3-5% per tahun di 2025.
Pertumbuhan terbesar ada pada rumah tangga berpenghasilan rendah, dengan kuartil terendah mengalami kenaikan 5-6% dalam cadangan kas total.
Pergeseran ke akun dengan hasil lebih tinggi ini mungkin menjelaskan mengapa pengeluaran konsumen tetap kuat meski ada tantangan ekonomi.
Alih-alih menyimpan dana di rekening tabungan biasa, banyak rumah tangga beralih ke opsi investasi dengan imbal hasil lebih tinggi. Jika kamu ingin melakukan hal serupa, ini beberapa pilihan populer:
Tabungan hasil tinggi (HYSA): Mirip tabungan biasa tapi memberikan suku bunga lebih tinggi — sekitar 4-5% APY di pertengahan 2025 — biasanya ditawarkan bank online dengan biaya rendah.
Deposito berjangka (CD): Dana dikunci dalam jangka waktu tertentu dengan imbal hasil tetap. Bunga bervariasi tapi bisa lebih dari 4% untuk jangka panjang.
Akun pasar uang (MMA): Ditawarkan bank, MMA menggabungkan fitur tabungan dengan kemampuan menulis cek terbatas, asuransi FDIC, dan hasil kompetitif — meski sedikit di bawah HYSA.
Dana pasar uang (MMF): Produk investasi, bukan rekening bank. Tidak dijamin FDIC tapi berinvestasi di sekuritas jangka pendek berisiko rendah dan dianggap alternatif stabil untuk uang tunai.
Akun investasi: Memungkinkan investasi saham, ETF, dan reksadana. Lebih fluktuatif tapi potensi pertumbuhan jangka panjang lebih tinggi.
Akun pensiun (401(k), IRA): Dirancang untuk tabungan jangka panjang, tetapi peningkatan kontribusi menunjukkan banyak rumah tangga fokus pada keamanan finansial masa depan.
Lanjutan cerita
Ingin pendapatan kuartalan tanpa takut pasar saham? Coba dana real estate pribadi senilai $1M — bisa mulai dengan $10 saja. Cara memulainya.
Meski mencari imbal tinggi masuk akal, pertimbangkan tujuan finansial, toleransi risiko, dan kebutuhan likuiditas sebelum bertindak. Beberapa hal yang perlu diingat:
- Tujuan dana: Untuk dana darurat, beli rumah, atau pensiun? Dana likuid harus di akun mudah diakses seperti HYSA atau MMA. Dana untuk jangka panjang bisa masuk CD atau akun investasi.
- Toleransi risiko: Saham berisiko turun nilai. Jika ingin aman, pilih CD atau MMF (meski MMF tidak dijamin FDIC).
- Kebutuhan likuiditas: Produk seperti CD memberi penalti jika ditarik lebih awal. Jika butuh akses cepat, pilih opsi fleksibel.
Masyarakat AS terus beradaptasi dengan tekanan ekonomi. Meski inflasi mengurangi daya beli, penggunaan alat finansial berimbal tinggi membantu rumah tangga mempertahankan — bahkan menumbuhkan — cadangan kas mereka.
Apakah ini perubahan jangka panjang dalam perilaku konsumen? Waktu yang akan menjawab. Untuk sekarang, ini membantu menjaga ekonomi tetap stabil.
Tetap update. Gabung dengan 200.000+ pembaca dan dapatkan informasi terbaik dari Moneywise langsung ke emailmu. Berlangganan sekarang.
Artikel ini hanya memberikan informasi dan bukan saran finansial. Gunakan dengan bijak.