Perusahaan obat Denmark, Novo Nordisk, terkenal dengan obat diabetes dan penurunan berat badan Ozempic dan Wegovy, pada Selasa menurunkan lagi prediksi pendapatannya untuk tahun ini. Mereka juga mengumumkan CEO baru untuk hadapi "tantangan pasar terkini".
Perusahaan ini menghadapi kesulitan di pasar farmasi AS, di mana dua obatnya (suntikan GLP-1) mulai saingi oleh pesaing seperti Eli Lilly.
Aturan FDA yang mengizinkan apotek buat versi tiruan obat karena stok habis juga pengaruhi pendapatan, kata Novo.
"Meski masa tenggat FDA untuk produksi massal berakhir 22 Mei 2025, penelitian pasar Novo Nordisk tunjukkan pembuatan massal ilegal masih terus terjadi," tulis pernyataan mereka.
Kini, mereka prediksi pertumbuhan penjualan tahun ini cuma 8-14%, turun dari 13-21% yang diramalkan sebelumnya. Margin operasi diperkirakan 10-16%, bukan 16-24%.
Prediksi turun ini muncul saat Novo laporkan kenaikan penjualan 18% di paruh pertama tahun, tapi laba operasi hanya naik 29% (tahun lalu 40%).
Tantangan pasar bikin Novo umumkan di Mei bahwa CEO Lars Fruergaard Jorgensen akan digantikan oleh Maziar Mike Doustdar, yang sekarang Wakil Presiden Operasi Internasional.
"Kami yakin dia orang terbaik untuk pimpin Novo Nordisk ke fase pertumbuhan berikutnya," kata ketua dewan Helge Lund.
"Ini momen penting buat Novo Nordisk," kata Lund. "Pasar berubah cepat, dan perusahaan harus hadapi tantangan baru dengan cepat dan ambisius."
Hasil lengkap paruh pertama tahun akan dirilis 6 Agustus.