Nissan Motor Targetkan Penjualan Obligasi Senilai $4 Miliar, Tunjukkan Dokumen Persyaratan

Oleh Scott Murdoch dan David Dolan

SYDNEY/TOKYO (Reuters) – Nissan Motor dari Jepang berencana menjual obligasi senilai $4 milit dolar AS dan euro, menurut dokumen yang dilihat Reuters hari Senin.

Renccana ini muncul seminggu setelah Reuters melaporkan Nissan meminta pemasok untuk menunda pembayaran agar dapat dana jangka pendek, menunjukan usaha mereka dapat uang.

Produsen mobil ini mau jual obligasi dolar AS dengan jangka waktu 5, 7, dan 10 tahun, minimal $750 juta untuk setiap bagian.

Investor diberitahu kupon sekitar 7% tengah untuk 5 tahun, 7% tinggi untuk 7 tahun, dan 8% rendah untuk 10 tahun, katanya di dokumen.

Nissan juga mau terbitkan euro dengan jangka 4 dan 8 tahun, minimal 500 juta euro ($588,40 juta) per bagian.

Harga panduannya sekitar 5% tinggi untuk 4 tahun dan 6% tinggi untuk 8 tahun, kata dokumen itu.

Nissan bilang juga mau jual obligasi konversi 6 tahun senilai 150 miliar yen ($1,04 miliar).

Uang hasil obligasi akan dipakai bayar utang, katanya di dokumen.

Tahun lalu, Nissan dapat $300 juta dari obligasi 5 tahun dengan bunga 5,55%.

Maret 2021, mereka keluarkan obligasi 5 tahun $800 juta dengan kupon 2%, sekarang diperdagangkan di 6,0584%. Data LSEG menunjukkan obligasi 7 tahun $600 juta dengan kupon 2,75% sekarang di 6,599%.

UTANG JUNK

Karena penjualan turun dan produk lama, Nissan rugi $4,5 miliar di tahun fiskal Maret lalu. Mereka tak mau kasih prediksi hingga Maret 2026.

Produsen mobil ini punya utang 700 miliar yen jatuh tempo tahun ini. Utangnya sudah diturunkan ke “junk” oleh tiga agensi rating besar.

Fitch bilang profil kredit Nissan lebih lemah dibanding GM, Ford, dan Stellantis yang ratingnya sama.

MEMBACA  Penjualan Gaya Hari Peringatan Uber: Hari Anggota Uber Satu Sedang Berlangsung Sekarang

Arus kas operasi dan bebas Nissan lebih rendah akhir-akhir ini dan lemah untuk ratingnya.

“Tapi leverage rendah dan posisi kas bersih dianggap kuat untuk ratingnya sekarang,” kata Fitch.

CEO baru Nissan, Ivan Espinosa, umumkan rencana besar-besaran termasuk tutup 7 dari 17 pabrik global dan PHK 15% karyawan.

Penurunan rating lagi bisa bikin susah dapat dana, kata Nissan dalam lapor ke bursa Juni lalu.