Perusahaan investasi besar dan platform fintech sedang berjuang untuk akses ke akun pensiun nasabah. Beberapa nasabah yang terjebak di tengah mulai sadar bahwa huruf “K” dalam 401(k) mungkin artinya “Jangan Masuk”.
Pertarungan soal pensiun ini jadi panas ketika Fidelity mulai memberlakukan kebijakan baru yang membatasi akses untuk penasihat keuangan dari pihak ketiga. Nasabah yang pakai bantuan dari luar jadi tidak bisa akses akun 401(k) mereka secara online.
Di antara yang dikunci adalah pengguna Pontera, sebuah platform populer untuk mengelola investasi. Pontera memungkinkan penasihat keuangan mengakses akun 401(k) nasabah, seperti yang di Fidelity, tanpa harus tahu kata sandi pribadi nasabah. Dengan cara ini, penasihat bisa mengelola akun dengan aman dan tidak bisa transfer dana tanpa izin.
Pada September 2024, Fidelity menyatakan kekhawatiran tentang bahaya berbagi kredensial, terutama jika pihak ketiga bisa melakukan aksi berisiko tinggi seperti jual beli saham di dalam akun. Mereka akan memblokir platform yang pakai cara berbagi kredensial. Sekarang, nasabah yang pakai platform seperti Pontera dikunci dari akun pensiun Fidelity mereka sendiri.
Salah satu contohnya adalah Kelly Havins, 63 tahun, dari Phoenix. Dia bilang ke The New York Times bahwa dia memakai jasa penasihat keuangan dari Pontera karena dia tidak punya waktu atau pemahaman untuk urus 401(k)-nya. Saat Fidelity menghubunginya untuk memperingatkan bahwa akunnya bisa dikunci, dia pikir itu penipuan. Tapi ternyata tidak, dan setelah bolak-balik dengan Fidelity, dia akhirnya tidak bisa akses akunnya online. Havins bilang dia harus bekerja sama dengan penasishatnya untuk bisa akses lagi.
Sebagai tanggapan, juru bicara Fidelity bilang ke InvestmentNews bahwa mereka hanya memblokir akses online, dan nasabah bisa hubungi perwakilan perusahaan lewat telepon untuk memulihkannya.
Namun, penasihat keuangan John Rathnam bilang ke Arizona’s Family bahwa gagasan orang bisa diputus dari akun tabungan terbesarnya itu aneh. Menurutnya, Fidelity seharusnya bisa menangani ini dengan lebih baik.
Dalam surat terbuka di situs mereka tanggal 10 Oktober, Pontera menyebut situasi ini sebagai “pertempuran” antara pihak yang mendukung pilihan konsumen dan pihak yang sudah mapan dan termotivasi oleh keuntungan sendiri. Mereka menuduh aksi Fidelity sebagai tindakan anti-persaingan yang memaksa nasabah untuk pakai penasihat keuangan internal Fidelity. Mereka juga menyebut nasabah sebagai “tahanan” yang tidak bisa pindahkan uangnya karena 401(k) terikat dengan perusahaan tempat mereka bekerja, dan perusahaanlah yang pilih penyedia investasinya.
Sebaliknya, juru bicara Fidelity bilang ke USA Today bahwa mereka sebenarnya mendukung Penasihat Investasi Terdaftar (RIA) independen yang dengan aman menasihati akun pensiun dengan pengawasan dari pemberi kerja.
Brenden Gebben, CEO Absolute Capital, juga bicara dengan USA Today. Dia bilang perusahaannya punya perjanjian dengan Fidelity untuk menasihati klien, dan mencatat bahwa perusahaannya diatur, sedangkan Pontera tidak diatur secara finansial.
Sementara itu, perencana keuangan Ben Henry-Moreland bilang dalam wawancara dengan InvestmentNews bahwa Pontera dan platform pihak ketiga sejenis pakai teknologi ‘screen scraping’ yang memberi mereka akses ke lebih banyak informasi klien daripada yang diperlukan. Dia memperingatkan bahwa data seperti itu berpotensi dijual tanpa izin klien, tapi dia juga bilang bahwa dia kesal karena Fidelity, jika laporannya benar, tidak bekerja sama dengan Pontera untuk buat koneksi yang lebih aman.
Untuk itu, Pontera bilang ke The New York Times bahwa mereka sudah coba bekerja sama dengan Fidelity untuk buat akses aman yang khusus, tapi tidak dapat tanggapan.
Perjuangan antara Fidelity dan Pontera ini menunjukkan bahwa banyak orang Amerika lebih suka pilih sendiri penasihat keuangan mereka untuk urus akun 401(k).
Kelebihan punya penasihat keuangan jelas: saran yang dibuat khusus berdasarkan kebutuhan dan keinginan kamu, serta ada profesional terpercaya yang bisa jawab pertanyaan, jelaskan pilihan investasi, dan peringatkan kamu tentang risiko yang mungkin tidak kamu lihat.
Tapi, seperti catat Kiplinger, penasihat keuangan juga perlu dibayar. Mereka biasanya tarik biaya tahunan berdasarkan persentase dari aset yang mereka kelola, seringnya antara 0.5% sampai 1.5%. Namun, media itu menambahkan bahwa saran yang dipersonalisasi dan kinerja yang lebih baik yang mereka berikan mungkin lebih berharga daripada biayanya dalam jangka panjang.
Ini juga ide bagus untuk pertimbangkan betapa kamu butuh penasihat. Tanya diri sendiri, apakah kebutuhan kamu untuk mengelola akun cukup rumit sampai butuh bantuan dari luar? Jika iya, pastikan kamu memakai jasa penasihat investasi fiduciary yang akan menjaga kebutuhan keuangan kamu. Fiduciary, menurut hukum, harus bertindak hanya untuk kepentingan terbaik kamu.
Forbes mencatat bahwa seorang penasihat bisa mengambil beberapa akun terpisah dan memakai pendekatan berdasarkan portofolio yang fokus untuk mencapai campuran aset target ketika semua akun digabungkan. Mereka juga menambahkan bahwa 401(k) kamu mungkin perlu diseimbangkan ulang secara rutin untuk memastikannya bekerja menuju tujuan pensiun kamu. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat etika dan panduan editorial kami.
Sumber referensi:
Fidelity Investments (1); The New York Times (2); InvestmentNews (3, 7); Arizona’s Family (4); Pontera (5); USA Today (6); Kiplinger (8); Forbes (9)
Artikel ini hanya memberikan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat. Informasi ini diberikan tanpa jaminan apapun juga.