Momen Penting bagi Partai Republik: Senato Akan Gelar Pemungutan Suara Krusial atas RUU Pajak Trump

Senat bersiap untuk pemungutan suara penting dalam sidang Sabtu yang jarang terjadi, sementara Partai Republik berusaha cepat menyetujui paket Presiden Donald Trump tentang pemotongan pajak, pengurangan anggaran, dan dana deportasi sebelum batas waktu 4 Juli.

Partai Republik memanfaatkan mayoritas di Kongres untuk mengesampingkan oposisi Demokrat, tapi mereka menghadapi beberapa kendala politik dan kebijakan. Tidak semua anggota GOP setuju dengan usulan mengurangi anggaran untuk Medicaid, bantuan makanan, dan program lain guna menutupi biaya perpanjangan pemotongan pajak Trump senilai $3,8 triliun.

Sebelum pemungutan suara, Gedung Putih merilis pernyataan yang mendukung kuat RUU ini karena mencakup agenda penting presiden. Trump sendiri berada di lapangan golf di Virginia pada Sabtu, sementara senator GOP membagikannya di media sosial.

“Sudah waktunya menyelesaikan RUU ini,” kata Pemimpin Mayoritas Senat John Thune.

Tapi miliarder Elon Musk mengkritik keras, menyebut paket ini “sangat gila dan merusak.” Mantan ajudan Trump itu menulis di media sosial bahwa RUU ini akan menghancurkan jutaan lapangan kerja.

RUU setebal 940 halaman dirilis Jumat malam. Senator akan berdebat panjang, mungkin semalaman, dengan banyak amendemen. Prosesnya bisa memakan waktu beberapa hari sebelum sampai ke Gedung Putih.

Dengan mayoritas tipis di Senat dan DPR, pemimpin GOP butuh dukungan hampir semua anggotanya karena Demokrat bersatu menolak.

Pemimpin Demokrat Chuck Schumer mengatakan Partai Republik terburu-buru menyetujui RUU sebelum publik paham isinya.

Momen kritis bagi GOP

Sidang akhir pekan bisa jadi penentu bagi Partai Republik yang telah menginvestasikan banyak modal politik untuk rencana dalam negeri Trump. Presiden mendesak Kongres menyelesaikannya, meski kadang memberi sinyal ambigu.

Dalam acara di Gedung Putih, Trump meminta anggota GOP yang menentang untuk mendukung.

MEMBACA  Saham Toyota, Mazda, Honda, Suzuki turun setelah skandal keselamatan.

RUU ini berisi prioritas kompleks Partai Republik, termasuk mempermanenkan pemotongan pajak masa jabatan pertama Trump yang akan berakhir tahun ini. Juga ada pengurangan pajak untuk tip dan alokasi $350 miliar untuk keamanan nasional, termasuk agenda deportasi besar-besaran.

Tapi pemotongan anggaran untuk menutupi hilangnya pendapatan pajak menimbulkan perpecahan di internal GOP. Ada yang merasa pemotongan terlalu keras, terutama untuk penerima Medicaid. Sementara kaum konservatif ingin pemotongan lebih dalam karena khawatir soal utang negara.

Beberapa senator seperti Thom Tillis dan Rand Paul menolak, sementara Ron Johnson ingin melihat teks akhir sebelum memutuskan.

Perubahan setelah kendala

RUU sempat tertunda karena harus mematuhi aturan Senat yang ketat. Beberapa proposal awalnya ditolak karena melanggar aturan, termasuk rencana mengalihkan biaya bantuan makanan ke negara bagian dan perubahan struktur pendanaan lembaga perlindungan konsumen.

Tapi Partai Republik dengan cepat merevisi dan memasukkan kembali proposal tersebut.

Teks akhir termasuk pemotongan pajak penyedia Medicaid yang sempat ditentang, tapi dengan penundaan tanggal mulai dan dana $25 miliar untuk rumah sakit pedesaan.

Menurut Kantor Anggaran Kongres, versi DPR akan menyebabkan 10,9 juta orang kehilangan asuransi kesehatan dan 3 juta tidak lagi dapat bantuan makanan. Versi Senat lebih keras.

Orang kaya dapat potongan pajak $12.000, sementara orang miskin rugi $1.600.

Sengketa SALT

Senat memasukkan kompromi soal pengurangan pajak lokal (SALT), tapi belum final. Batas saat ini $10.000/tahun, beberapa GOP ingin naikkan ke $40.000. Draft akhir memberi batas $40.000 tapi hanya untuk lima tahun.

Banyak senator GOP merasa ini terlalu murah hati. Sementara anggota DPR Nick LaLota bilang itu tidak cukup.

Batas waktu Trump hampir tiba

Ketua DPR Mike Johnson mengatakan mereka hampir selesai dan ingin memenuhi batas waktu 4 Juli. Johnson dan Thune bekerja sama dengan Gedung Putih untuk meyakinkan anggota yang ragu.

MEMBACA  Alkohol Berperan Penting dalam Kasus Kanker Baru