Mitos Pasar Bear Terbongkar: Memisahkan Fakta dari Fiksi Sajian elegan dengan tata letak yang memikat

Pasar bear memang tidak menyenangkan, tapi secara historis, itu adalah kesempatan beli yang bagus.

Supaya tidak ketinggalan rebound cepat yang biasanya mengikuti pasar bear, strategi terbaik adalah tetap berinvestasi.

10 saham yang kami lebih suka daripada S&P 500 Index ›

Tidak ada kata yang lebih menakutkan di berita keuangan selain "pasar bear".

Pasar bear, biasanya didefinisikan sebagai penurunan 20% dari puncak sebelumnya, bisa sangat mengejutkan, apalagi jika turun cepat. Contohnya saat Presiden Donald Trump mengumumkan tarif global di April lalu, pasar langsung jatuh.

Tapi, pasar bear juga bagian sehat dari siklus pasar. Memahami pasar bear bisa bantu kamu mengambil keputusan bijak—bahkan memanfaatkannya. Ini 4 fakta tentang pasar bear yang harus diketahui investor.

Gambar: Getty Images

Bayangkan kamu di roller-coaster: perlahan naik, lalu tiba-tiba turun cepat. Begitulah rasanya siklus pasar saham antara pasar bull dan bear.

Pasar bull bisa bertahan lama. Dari 1949–2024, rata-rata pasar bull di S&P 500 bertahan 67 bulan (5,5 tahun). Sedangkan pasar bear hanya 12 bulan, bahkan yang terpendek cuma 33 hari. Pasar bear memang tidak menyenangkan, tapi untungnya biasanya cepat berlalu.

Karena pasar bull lebih lama, tetap berinvestasi itu penting. Ya, lihat portfolio turun memang tidak enak. Rata-rata S&P 500 turun 34% saat pasar bear, dan krisis 2008 bahkan turun 59%.

Tapi jika bertahan sampai pasar bull berikutnya, kamu bisa dapat keuntungan besar. Sejak 1949, rata-rata pasar bull naik 265%. Tidak ada jaminan masa depan akan sama, tapi sejarah memberi pelajaran berharga. Tetap optimis!

Gambar: Getty Images

Banyak investor salah dengan mencoba menebak pergerakan pasar jangka pendek. Padahal, pasar bisa berbalik cepat sebelum kamu sadar.

MEMBACA  Elon Musk Usai Amankan Paket Gaji Rp 16.000 Triliun: "Filantropi Itu Sangat Sulit"

Pasar AS cenderung pulih cepat setelah pasar bear. Misalnya, setelah S&P 500 mencapai titik terendah di 23 Maret 2020 (saat COVID-19), indeks ini naik 55% dalam 5 bulan. Bahkan, 5 pasar bear terburuk sejak 1929 menghasilkan rata-rata kenaikan 70,9% dalam setahun setelah mencapai titik terendah.

Masalahnya, kita tidak tahu kapan titik terendah terjadi. Beberapa rally kuat justru terjadi selama pasar bear tapi ternyata palsu. Makanya, cara terbaik agar tidak ketinggalan rally adalah tidak menarik uang sama sekali.

Membeli saat turun ("buy the dip") adalah strategi populer. Ini sering berhasil. Memang, jika beli di awal pasar bear panjang, bisa sakit sedikit. Tapi untungnya, pasar bear tidak sering terjadi—sekitar setiap 3,5 tahun.

Pasar sering berfluktuasi, tapi juga rebound. Penurunan 10–20% disebut koreksi. Sejak 1974, S&P 500 pulih dari 80% koreksi sebelum jadi pasar bear. Rata-rata, S&P 500 naik 8% dalam sebulan setelah koreksi, dan 24% dalam setahun. Jadi, investor jangka panjang harus lihat penurunan—baik koreksi atau pasar bear—sebagai kesempatan beli. Sejarah ada di pihak kamu.

Sebelum beli saham S&P 500 Index, pertimbangkan ini:
Tim analis Motley Fool Stock Advisor baru saja memilih 10 saham terbaik untuk dibeli sekarang… dan S&P 500 Index tidak termasuk. 10 saham ini bisa memberi keuntungan besar.

Contoh:

  • Netflix direkomendasikan 17 Desember 2004—investasi $1.000 jadi **$651.049!***
  • Nvidia direkomendasikan 15 April 2005—investasi $1.000 jadi **$828.224!*

    Rata-rata return Stock Advisor adalah 979%, jauh mengalahkan S&P 500 yang cuma 171%. Jangan lewatkan daftar terbaru, dapatkan dengan bergabung di Stock Advisor.

    Lihat 10 sahamnya »

    Return Stock Advisor per 19 Mei 2025

    Justin Pope tidak memegang saham yang disebut. The Motley Fool juga tidak. Baca disclosure policy mereka.

    Bear Market Myths Debunked: Separating Fact From Fiction awalnya diterbitkan oleh The Motley Fool**.

MEMBACA  Kofounder perusahaan kripto senilai $12 miliar mengatakan karyawan baru Generasi Z 'membuat kekacauan yang sangat absurd' dan membuatnya ingin mencabut rambutnya—tapi dia tetap mempertaruhkan mereka