Miliarder Stan Druckenmiller Menjual Nvidia dan Membeli 2 Saham Kecerdasan Buatan (AI) Sebagai Gantinya

Miliarder Stan Druckenmiller secara luas dianggap sebagai salah satu investor terbesar dalam sejarah Amerika. Hedge fund-nya, Duquesne Capital Management, menghasilkan rata-rata 30% setiap tahun selama tiga dekade tanpa satu tahun pun mengalami kerugian. Druckenmiller menutup hedge fund-nya pada tahun 2010 dan sekarang mengelola kekayaan pribadinya melalui Duquesne Family Office.

Pada kuartal keempat, Druckenmiller mengurangi posisinya dalam saham Nvidia sebesar 29%, tetapi secara bersamaan membeli opsi panggilan, kontrak yang memberikan investor hak untuk membeli saham pada harga tertentu di masa depan. Strategi tersebut memungkinkan Druckenmiller tetap terpapar pada perusahaan chip kecerdasan buatan (AI) tersebut, sambil mengeluarkan uang lebih sedikit (opsi panggilan lebih murah daripada saham pokok) dan mengambil risiko yang lebih rendah (opsi panggilan tidak harus dieksekusi).

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Druckenmiller masih bullish terhadap Nvidia selama kuartal keempat, tetapi mungkin kurang bullish dibandingkan kuartal sebelumnya. Hal ini patut diperhatikan karena dua alasan. Pertama, Nvidia tidak pernah diperdagangkan di atas $505 per saham pada kuartal keempat, tetapi saham saat ini diperdagangkan pada harga yang jauh lebih tinggi, yaitu $762 per saham. Kedua, Druckenmiller juga mengalokasikan sebagian modalnya ke saham-saham AI lainnya: Ia menambah posisinya di Microsoft (NASDAQ: MSFT) dan memulai posisi di Arista Networks (NYSE: ANET).

Untuk memberikan konteks pada perdagangan tersebut, pada akhir Desember, Druckenmiller mengalokasikan 12% dari portofolionya ke Microsoft, 9,1% ke saham Nvidia, 7,2% ke opsi panggilan Nvidia, dan 1,6% ke Arista. Lanjutkan untuk mempelajari lebih lanjut tentang Microsoft dan Arista.

MEMBACA  OpenAI menunda rilis teknologi yang dapat mengkloning suara seseorang dalam 15 detik karena alasan keamanan