Memimpin Lintas Batas: Adaptasi Budaya Sukses Hilton di 50 Negara Eropa

Hilton adalah perusahaan perhotelan global yang sangat terkemuka. Mereka punya lebih dari 8.600 properti di 139 negara dan wilayah, termasuk hampir 50 di Eropa. Perusahaan ini juga membawa budaya kerja yang baik ke semua tempat tersebut.

Di daftar Fortune’s 100 Best Companies to Work For – Europe 2025, Hilton dinobatkan sebagai tempat kerja terbaik di Austria, Prancis, Italia, Swiss, dan Belanda. Di Austria, mereka sudah juara selama empat tahun berturut-turut, di Italia dan Swiss selama tiga tahun, dan di Belanda selama dua tahun.

Sebagian dari kesuksesan ini datang dari program manfaat dan dukungan untuk karyawan yang sangat lengkap. Karyawan di mana pun di dunia bisa akses “Thrive at Hilton” dan pusat “Care for All”, yang menawarkan bantuan untuk kesehatan mental, kesehatan fisik, dan merawat orang lain.

Kalau ada keadaan darurat atau kesulitan, ada “Team Member Assistance Fund” yang memberikan bantuan keuangan. Ada juga “Go Hilton”, yang menawarkan harga kamar diskon dan keuntungan eksklusif untuk mereka sendiri dan keluarganya. Lalu ada “Care Concierge”, yang memberikan cuti keluarga yang lebih baik untuk orang tua dan pengasuh.

“Walaupun tamu merasakan keramahan kami setiap hari di hotel Hilton di seluruh dunia, semangat peduli yang sama juga kami gunakan untuk mendukung tim kami yang menghidupkan keramahan tersebut,” kata David Kelly, Wakil Presiden Senior Hilton untuk Eropa daratan.

Menawarkan hal yang sama ke karyawan tidak berarti perusahaan bisa menyalin dan menempelkan budayanya ke masyarakat yang berbeda. Ini adalah tantangan untuk semua perusahaan multinasional.

Misalnya, sebuah perusahaan yang bangga dengan budaya bicara terus terang dan perdebatan keras—seperti GE di era Jack Welch tahun 1980-an dan 1990-an—tidak bisa berasumsi budaya yang sama akan berhasil di negara di mana komunikasi tidak langsung adalah hal yang normal dan kesopanan sangat dijunjung tinggi.

MEMBACA  Menyesal Memilih Jurusan Kuliah? Tenang, Ini Para CEO yang Sukses di Bidang Berbeda dari Pendidikan Mereka

Bagi Kelly, menyesuaikan budaya bisnis Hilton di banyak budaya nasional yang berbeda dimulai dengan mengetahui hal-hal yang tidak bisa ditawar dan berlaku di mana-mana: nilai-nilai inti perusahaan. Nilai-nilai ini disingkat menjadi: Hospitality (Keramahan), Integrity (Integritas), Leadership (Kepemimpinan), Teamwork (Kerjasama Tim), Ownership (Rasa Memiliki), dan Now (yang artinya rasa urgensi dan disiplin).

Setelah itu, yang penting adalah mengenali perbedaan budaya lain di pasar tempat mereka beroperasi, dan menyesuaikan diri jika perlu—proses ini terutama dibentuk oleh masukan dari karyawan.

Misalnya, Kelly mengatakan perusahaan mengukur keefektifan programnya dan pengalaman karyawan secara keseluruhan melalui survei karyawan dan kelompok sumber daya. “Masukan dari berbagai suara dan perspektif memastikan bahwa penawaran kami relevan dan transparan,” tambahnya.

Hal ini sering berujung pada manfaat dan program kesejahteraan yang disesuaikan per negara, agar mudah diakses dan berdampak besar dalam konteks lokal. Itu bisa sesederhana memastikan sumber daya “Care for All” tersedia dalam banyak bahasa, sampai menyesuaikan mitra amal yang diajak kerja sama perusahaan.

Untuk orang dengan disabilitas atau perbedaan dalam belajar, contohnya, Hilton bekerja sama dengan Down’s Syndrome Association dan Aurora Foxes di Inggris, dan PizzAut di Italia. Mereka menciptakan jalur pelatihan dan pekerjaan di Hilton dan di industri perhotelan.

“Kami berusaha untuk mencerminkan komunitas lokal di mana kami beroperasi dan memberdayakan pemimpin serta mitra lokal agar bisa menjadi diri mereka sendiri, sambil tetap setia pada nilai-nilai kami,” kata Kelly.

Untuk mendukung karir orang dan membantu menjembatani perbedaan budaya, Hilton juga punya berbagai program pelatihan yang disesuaikan untuk mendukung setiap peran, dari staf garis depan sampai manajemen. Ini ditambah dengan program pembinaan dan mentoring.

MEMBACA  Fokus pada Total Return Adalah Strategi yang Lebih Efisien

“Satu inisiatif yang dikembangkan di Eropa yang sangat kami banggakan adalah Program Pertukaran Anggota Tim, yang menawarkan pertukaran selama dua minggu yang fokus pada pembelajaran dan berbagi pengetahuan,” ujar Kelly.

Program ini memberikan kesempatan kepada anggota tim untuk mengalami peran, properti, dan budaya yang berbeda secara langsung. Ini membangun keterampilan dan memperkuat hubungan di seluruh kawasan, dan—pada akhirnya—memperkuat ikatan lintas budaya perusahaan.

Fortune Global Forum kembali pada 26–27 Oktober 2025 di Riyadh. CEO dan pemimpin global akan berkumpul untuk acara eksklusif yang membentuk masa depan bisnis. Ajukan permohonan undangan.