Masuknya Amerika Serikat ke dalam perang Israel melawan Iran menyebabkan banyak gangguan perjalanan di seluruh dunia minggu ini — dengan pembatalan penerbangan masih terjadi hari Selasa, meskipun Presiden Donald Trump sudah bilang gencatan senjata “berlaku.”
Setelah serangan bom besar-besaran yang diperintahkan Trump ke tiga situs nuklir dan militer Iran akhir pekan lalu, Iran meluncurkan serangan misil terbatas ke pasukan AS di Pangkalan Udara Al Udeid Qatar hari Senin. Qatar, yang cepat mengutuk serangan itu, sempat menutup ruang udaranya lebih dari satu jam sebelumnya.
Bandara dan langit di seluruh wilayah itu tegang sejak Israel memulai perang berdarah pada 13 Juni — dengan serangan mendadak ke Iran, yang membalas dengan misil dan drone. Setelah serangan AS meningkat, semakin banyak maskapai yang membatalkan penerbangan, terutama di Qatar dan Uni Emirat Arab yang dekat dengan Iran.
Setelah gencatan senjata diumumkan, beberapa gangguan mereda. Tapi gencatan itu terlihat goyah hari Selasa, dengan Trump menuduh kedua negara melanggar kesepakatan — dan banyak maskapai menghentikan rute tertentu hingga pertengahan pekan karena alasan keamanan.
Timur Tengah paling terdampak
Maskapai Timur Tengah sangat terpengaruh dengan pembatalan dan penundaan minggu ini.
Qatar Airways bilang penerbangannya ditunda karena penutupan ruang udara Qatar hari Senin. Mereka berusaha memulihkan operasi setelah ruang udara dibuka, tapi gangguan mungkin berlanjut hingga Kamis.
Emirates membatalkan semua penerbangan ke Iran dan Irak hingga 30 Juni. Beberapa penerbangan dialihkan tapi tetap beroperasi dengan rute yang jauh dari zona konflik.
Etihad Airways, maskapai nasional Uni Emirat Arab, membatalkan penerbangan antara Abu Dhabi dan Tel Aviv hingga 15 Juli, serta beberapa rute regional hari Senin dan Selasa.
Gulf Air dari Bahrain memperpanjang pembatalan penerbangan ke Yordania hingga 27 Juni.
Banyak maskapai lain membatalkan penerbangan
Singapore Airlines membatalkan beberapa penerbangan ke/dari Dubai mulai Minggu hingga Rabu karena “penilaian keamanan situasi geopolitik di Timur Tengah.” British Airways juga menunda penerbangan ke/dari Doha hingga Rabu.
Air India sempat menghentikan semua operasi ke Timur Tengah, pantai timur Amerika Utara, dan Eropa, tapi kemudian berusaha membuka kembali rute tersebut mulai Selasa.
KLM dari Belanda menunda penerbangan ke Dubai, Riyadh, dan Damman. Philippine Airlines membatalkan penerbangan ke Doha, Dubai, dan Riyadh hari Selasa dan satu ke Doha hari Rabu. Japan Airlines membatalkan penerbangan ke Doha hingga 27 Juni.
Data pelacakan penerbangan menunjukan 382 penerbangan dibatalkan di seluruh dunia hari Selasa, setelah 834 pembatalan hari Senin.
Keamanan jadi prioritas
Gangguan ini menyulitkan perjalanan, tapi para ahli menekankan bahwa penutupan ruang udara dan pengalihan penerbangan penting untuk menjamin keamannan, terutama jika eskalasi tiba-tiba terjadi.
“Negara bertanggung jawab memastikan ruang udaranya aman untuk penerbangan,” kata Hassan Shahidi dari Flight Safety Foundation. Dia memuji Qatar karena menutup ruang udara mereka dengan tepat.
Ruang udara Uni Emirat Arab juga ditutup selama beberapa jam hari Senin.
Ian Petchenik dari Flightradar24 bilang pembatalan penerbangan menunjukan bahwa maskapai dan pengawas lalu lintas udara berusaha menjaga keselamatan semua orang.
Shahidi menyarankan traveler memantau panduan pemerintah, seperti pemberitahuan keamanan dari Kementerian Luar Negeri AS.
Gangguan panjang bisa berdampak lebih luas. Selain mengacaukan jaringan penerbangan global, orang yang ingin evakuasi dari negara konflik akan kesulitan tanpa penerbangan komersial.
Shahidi mengingatkan pentingnya menjaga keamanan ruang udara, mengacu pada tragedi pesawat Malaysia Airlines Flight 17 yang ditembak jatuh di Ukraina tahun 2014, menewaskan 298 orang.
“Kita semua berdoa agar konflik ini selesai — terutama untuk melindungi penerbangan sipil,” kata Shahidi. “Kita tidak ingin kejadian seperti MH17 terulang, dengan nyawa tak berdosa hilang karena serangan misil… Kita tidak ingin sejarah itu berulang.”