Oleh David Shepardson
WASHINGTON (Reuters) – Maskapai besar bilang di Senin mereka nggak setuju sama usaha baru buat majuin undang-undang yang bakal turunin biaya dari Visa dan Mastercard waktu transaksi. Mereka bilang ini bisa bikin mereka berhenti kasih kartu kredit hadiah yang ngasih mil buat penerbangan sering ke konsumen.
American Airlines, United Airlines, Southwest Airlines, dan lain-lain termasuk pembuat pesawat kayak Boeing, Airbus, RTX sama GE Aerospace, nulis surat ke senator bilang undang-undang yang didukung Senator Dick Durbin dan Roger Marshall bisa turunin jumlah penerbangan dan bikin pariwisata rusak. Serikat penerbangan juga tanda tangan surat itu.
Maskapai dapet miliaran dolar tiap tahun dari kartu kredit bermerek. Durbin pernah bilang maskapai itu “pokoknya perusahaan kartu kredit yang punya pesawat.”
Maskapai bilang kalo biaya gesek turun, mereka nggak bisa kasih hadiah lagi. Mereka tunjukin undang-undang tahun 2010 tentang biaya kartu debit yang hampir bikin kartu debit hadiah ilang.
Tahun 2023, maskapai berhasil hentikan usaha buat lolosin undang-undang ini, tapi mungkin aja digabung sama rancangan undang-undang kripto yang lagi dibahas minggu ini.
Durbin, dari Partai Demokrat, bilang undang-undang bareng Republikan Marshall bisa hematin pedagang dan konsumen $15 miliar tiap tahun dari biaya transaksi kartu kredit. Sementara, bisnis bayar lebih dari $100 miliar buat biaya gesek tiap tahun.
Durbin dan Marshall belum jawab permintaan komentar.
Surat itu bilang lebih dari 31 juta orang Amerika pegang kartu hadiah penerbangan, dan 57% mil penerbangan tahun 2023 datang dari pemakaian kartu kredit maskapai. Hampir 16 juta trip penerbangan domestik tahun 2023 dibayar pakai poin dari kartu kredit maskapai.
Tahun lalu, Kementerian Transportasi pemerintahan Biden buka penyelidikan dan suruh American, Delta, Southwest, sama United kasih laporan buat pastiin konsumen nggak kena praktik nggak adil atau curang.
Maskapai AS andelin program ini, yang punya puluhan juta anggota, buat dapet duit dan modal waktu pandemi COVID-19 saat permintaan penerbangan jatuh.
Menurut konsultan On Point Loyalty, program loyalitas Delta, United, sama American masing-masing nilai nya lebih dari $20 miliar di tahun 2023.
(Laporan oleh David Shepardson; Disunting oleh Nick Zieminski dan Lincoln Feast.)