Eric Miles, CEO-terpilih Baker Tilly, dan Jeff Ferro, CEO Baker Tilly.
Baker Tilly dan Moss Adams bergabung buat bentuk perusahaan akuntansi nomor 6 terbesar di AS.
"Kita baru tambah banyak panah di kocek kita," kata Jeff Ferro, CEO Baker Tilly, ke Business Insider.
Gabungan ini jadi perubahan besar buat perusahaan menengah, yang lagi dipengaruhi kuat oleh modal swasta (private equity).
Baker Tilly dan Moss Adams merger minggu ini, tunjukkan lagi perubahan di dunia konsultan menengah dan peran besar private equity di akuntansi AS.
Kedua perusahaan ini ada di tingkat di bawah Big Four, dengan pendapatan gabungan lebih dari $3 miliar per tahun. Dengan merger, mereka sekarang lebih besar dari BDO, Grant Thornton AS, dan CLA, jadi perusahaan akuntansi ke-6 terbesar di AS.
Gabungan ini bawa 11.500 karyawan ke satu perusahaan yang tetap pakai nama Baker Tilly dan jadi anggota independen dari jaringan Baker Tilly International.
Dalam wawancara bareng, kedua CEO bilang ini langkah strategis dan bantu mereka hadapi tantangan di pasar menengah.
"Kita tambah banyak panah di kocek," ujar Ferro.
Deal ini juga tunjukkan bagaimana private equity ubah industri di AS.
Di 2024, Baker Tilly jual sebagian saham ke grup investasi Hellman & Friedman (H&F) dan Valeas, jadi deal terbesar kedua di sektor itu waktu itu.
Sekarang, Baker Tilly jadi perusahaan terbesar di industri yang sebagian dimiliki investor private equity.
Ini tren yang ubah budaya dan model bisnis perusahaan akuntansi tradisional.
Biasanya, laba dibagi ke partner, yang juga punya suara dalam operasi. Private equity bawa modal buat kembangkan teknologi dan data, tapi perusahaan harus lepas kontrol yang biasanya dipegang partner, ubah budaya mereka.
Ferro bilang ke BI bahwa rencana Baker Tilly adalah tumbuh lewat akuisisi, dan itu bagian penting yang dibeli H&F. H&F juga akan investasi lagi secara strategis sebagai bagian dari transaksi ini.
"Peluang kita buat jalankan strategi tadinya bagus, sekarang saya pikir sangat bagus," kata Ferro.
Gabungan ini juga bantu perluas jangkauan geografis — Moss Adams fokus di Pantai Barat, sementara Baker Tilly lebih di Timur, tengah, dan punya beberapa klien internasional. Kedua perusahaan bawa keahlian dan layanan berbeda buat klien.
"Saya lihat kita bisa capai pendapatan $6 miliar dalam 5 tahun," kata Ferro, yang artinya dua kali lipat dari pendapatan gabungan sekarang.
"Ini kemenangan besar," setuju Eric Miles, mantan CEO Moss Adams, yang akan gantikan Ferro sebagai CEO Baker Tilly saat Ferro pensiun akhir tahun.
Kebutuhan klien pasar menengah berubah, butuh lebih banyak skala dan ragam layanan, katanya.
Di sisi lain, perusahaan juga lihat permintaan lebih besar buat biaya tetap seperti pelatihan, pengembangan, dan AI. Tekanan ini butuh organisasi besar buat tetap kompetitif.
"Kita nggak harus merger," kata Miles, "Tapi kita lihat ini dari sisi strategis, ‘gimana kita bisa lebih kuat? Apa yang dibutuhkan buat jadi perusahaan unggulan di masa depan?’"
"Kerja sama dengan Baker Tilly bantu kita capai tujuan strategis jangka panjang, bukan cuma hadapi tantangan, tapi juga jadi pemimpin di pasar," ujar Miles.
Punya info? Hubungi reporter ini lewat email di [email protected] atau Signal di Polly_Thompson.89. Pakai email pribadi dan perangkat non-kerja; ini panduan kita buat berbagi info dengan aman.
Baca artikel aslinya di Business Insider.