Legenda Investasi Rob Arnott Peringatkan S&P 500 Terlalu Mahal, Ini 2 Area Pasar yang Ditengarai Masih Menjanjikan

Rob Arnott terkesan dengan kemampuan chatbot AI, tapi dia masih ragu-ragu untuk investasi di saham AI. Menurut dia, persaingan yang ketat, cara dapat untung yang belum jelas, dan harga saham yang sudah mahal adalah beberapa alasannya.

Dia lebih suka saham value dari perusahaan kecil (small-cap) dan saham value dari pasar berkembang daripada saham AI yang harganya tinggi.

Arnott kagum dengan hasil yang dihasilkan ChatGPT. Pendiri Research Affiliates itu bilang, ringkasan yang dibuat ChatGPT dari tulisanya sangat “brilian”. Dia jamin dirinya sendiri tidak bisa buat ringkasan sebaik itu.

Tapi, itu tidak berarti dia optimis dengan saham AI. Dia pikir potensi keuntungan masa depan sudah termasuk dalam harga saham AI saat ini, jadi dia kurang optimis dengan hasilnya nanti.

Dua hal yang bikin dia hati-hati: pertama, persaingan yang semakin meningkat. Dia bertanya, apakah perusahaan chip lain akan diam saja dan biarkan Nvidia dapat untung besar?

Kedua, jalur monetisasi atau cara dapat untung dari AI bagi penggunanya masih belum jelas. Perusahaan sudah keluarkan uang ratusan miliar untuk teknologi AI, tapi hasil dari investasi besar itu belum terlihat.

Karena fokus pada AI, harga saham-saham besar jadi sangat mahal. Arnott bilang ada “banyak gelembung” dan konsentrasi yang tinggi di pasar. Dia lebih memilih bagian lain di pasar saham yang menawarkan harga lebih baik.

Saat ini, dia lihat kesempatan terbaik ada di saham value small-cap dan saham value pasar berkembang. Dia bilang, ketika harganya murah, dia tidak selalu pesimis. Daripada beli saham teknologi mahal dengan rasio harga-pendapatan 30 kali, dia lebih pilih saham dengan rasio 12 kali yang lebih murah.

MEMBACA  Pabrik Minyak Ini Bisa Mendapat Dorongan Saat Musim Panas Mendekat. Menggunakan opsi untuk memanfaatkan keuntungan.