Perusahaan AS seperti Microsoft Corp dan OpenAI baru-baru ini berjanji akan investasi besar, £31 miliar, untuk proyek AI di Inggris. Tapi, para ahli bilang rencana ini bisa terganggu karena listrik di Inggris sangat mahal dan jaringan listriknya sudah tua.
Perdana Menteri Keir Starmer berjanji akan mempercepat persetujuan untuk membangun pusat data dan mempermudah akses ke listrik. Namun, AI butuh energi sangat besar. Perusahaan mungkin akan pindah ke negara lain jika pemerintah tidak bisa memenuhi janjinya.
Seorang ahli teknologi, Joshua Leahy, mengatakan Inggris tidak cocok untuk pengembangan pusat data karena harga listriknya tinggi, sistem perizinannya rumit, dan tata kelolanya buruk. XTX Markets, milik miliarder Alex Gerko, malah memilih bangun lima pusat data di Finlandia karena listriknya lebih murah.
Membangun infrastruktur baru di Inggris sangat sulit. Butuh waktu setidaknya lima tahun hanya untuk mendapat sambungan listrik baru. Di AS, permintaan listrik untuk AI juga melonjak tajam.
Pemerintah Inggris ingin punya jaringan listrik bersih pada tahun 2030 sekaligus menurunkan tagihan. Tapi, dengan rencana “zona pertumbuhan AI”, permintaan listrik justru akan naik sangat besar. Sangat sulit untuk mencapai semua target ini.
Listrik di Inggris mahal karena harganya ditentukan oleh pembangkit listrik berbahan bakar gas. Sumber yang paling mahal akan menentukan harga untuk semua orang. Di Prancis, harga listrik lebih murah karena mereka menggunakan energi nuklir.
Permintaan listrik yang tinggi dari pusat data ini bisa menaikkan harga untuk semua orang, yang merupakan masalah politik serius. Sebuah pusat data besar bisa menggunakan listrik sebanyak 260.000 rumah!
Meski begitu, perusahaan teknologi sering mau bayar mahal untuk listrik. Microsoft bahkan setuju bayar harga tinggi untuk menghidupkan kembali pembangkit nuklir di New York. Perusahaan seperti Digital Realty tetap investasi di London karena ingin dekat dengan pelanggannya.
Namun, negara dengan listrik lebih murah seperti Prancis akan lebih menarik bagi investor pada tahun 2030. Biaya listrik yang tinggi di Inggris akan tetap menjadi masalah besar, membuat para developer pusat data lebih memilih wilayah dengan harga listrik rendah dan sumber energi terbarukan yang melimpah.