Bret Taylor, ketua OpenAI, ngaku sering dengerin saran dari mantan eksekutif Google dan Facebook tentang pentingnya ambil peluang baru di teknologi. Gak ikutin rencana karier yang udah disiapin ternyata berhasil buat dia, kayak jadi co-CEO di Salesforce dan ketua di Twitter: “Apalagi di Silicon Valley, ada momen-momen spesial, dan kita harus sadar diri sama kondisi pasar.”
Gak ada panduan sempurna buat hadapi hiruk-pikuk Silicon Valley.
Tapi satu cara yang terbukti adalah dengerin saran mereka yang udah sukses—seperti yang dilakukan Bret Taylor, sekarang ketua OpenAI dan pendiri Sierra, sepanjang kariernya.
Salah satu saran paling berharga yang Taylor dapet datang dari mantan CEO Google Eric Schmidt ke mantan COO Facebook Sheryl Sandberg, kata pemimpin OpenAI ini di podcast Grit.
“Kalau ada yang nawarin loe kursi di roket, jangan tanya kursinya dimana,” Taylor ingat pidato Sandberg di kelulusan Harvard 2012.
“Menurut gue, apalagi di Silicon Valley, ada momen unik, dan kita harus sadar diri sama pasar,” tambahnya.
Menurut Taylor, fleksibel di kehidupan pribadi dan profesional bikin bahagia sekaligus naikin karier. Buat dia, ini terbukti dari jadi CTO Facebook, ketua Twitter, dan co-CEO Salesforce.
“Banyak orang gak bahagia karena terlalu kaku ikutin rencana dan gak sadar sama kebahagiaan atau peluang di sekitarnya,” kata Taylor.
Jadi manusia dan realistis, kata mantan CEO Silicon Valley
Di usia 44 tahun, Taylor udah punya pengalaman panjang di Silicon Valley, memimpin lebih dari enam perusahaan teknologi. Tapi selain lincah, dia bilang tetep realistis juga penting, terutama saat hadapi situasi sulit kayak jual beli Twitter ke Elon Musk.
“Gue bisa di situasi sulit,” katanya ke host podcast Grit, Joubin Mirzadegan. “Gue gak panik… Yang gue lakukan adalah tarik napas, lihat situasi, dan tanya, ‘Apa yang paling penting buat dilakukan sekarang?'”
Lihat situasi dari atas bisa bantu atasi perasaan kewalahan dan emosi negatif kayak impostor syndrome yang sering muncul di pemimpin bisnis.
“Gue gak bilang gue kebal emosi, tapi pengalaman udah bikin gue kuat hadapi situasi rumit tanpa bikin panik,” lanjut Taylor.
Tapi intinya, sukses butuh kerja keras dan berpikir out of the box buat selesaikan masalah dunia—pelajaran yang Taylor dapet dari pelopor ilmu komputer Alan Kay, yang memimpin kemajuan teknologi di Xerox.
“Ada kutipan Alan Kay: ‘Cara terbaik prediksi masa depan adalah menciptakannya’,” kata Taylor. “Itu prinsip gue. Gue pengen pengaruhi masa depan dan bantu menciptakannya. Gak ada kepuasan buat gue cuma duduk di pinggir sambil minum Mai Tai di pantai.”
Cerita ini pertama muncul di Fortune.com