Buat orang luar, kesuksesan terlihat mudah banget—bikin para calon pemimpin pengen cari jalan pintas buat sukses. Tapi, menurut sutradara film pemenang Academy Award, Spike Lee, jalan pintas itu sebenernya cuma bohongan.
“Nggak ada yang namanya sukses dalam semalam, soalnya banyak orang bilang gitu, tapi mereka lupa bilang kalo mereka udah kerja keras banget,” kata Lee baru-baru ini di podcast Michelle Obama, IMO.
Mantan ibu negara Amerika juga setuju, dan bilang “mereka nggak cerita tentang perjuangan di belakangnya, sisi susahnya.”
Buat Lee, perjuangan sukses itu hal yang personal. Meski sekarang dia dikenal sebagai sutradara film pemenang Oscar dan Emmy—yang bikin film hits kayak Malcolm X dan BlacKkKlansman—dia butuh waktu puluhan tahun berjuang keras buat dapetin posisinya sekarang.
Dan karena orang-orang pada setuju butuh 10 tahun buat jadi sukses “dalam semalam”, rahasia sebenarnya biar menonjol mungkin adalah mencari pekerjaan yang bikin kamu semangat setiap hari selama bertahun-tahun ke depan.
“Aku bilang ke murid-muridku, di hari pertama kelas, ‘Aku harap kalian di sini karena ini adalah hal yang mau kalian lakukan seumur hidup, karena ini bikin kalian senang,’” jelas Lee di podcast Obama.
Begitu kamu bisa menemukan jalan itu, bangun setiap pagi dan berusaha meraih kesuksesan nggak akan terasa seperti beban—tapi akan terasa menyenangkan, tambahnya.
“Kalau kamu punya pekerjaan yang kamu cintai—itu seperti home run, three-pointer, gol 80-yard—kamu nggak perlu setel alarm berkali-kali buat bangun. Kamu cuma melakukan itu kalau kerja di job yang kamu benci. Kalau aku lagi syuting film, aku nggak pake alarm.”
Kisah sukses yang dibangun puluhan tahun
Waktu masih jadi pelajar, Lee juga sering dapat hambatan. Setelah lulus dari Morehouse College tahun 1979, dia memutuskan buat masuk sekolah film, tapi dia cepat sadar kalo jalan yang ditempuh bintang-bintang Hollywood lain nggak bakal bisa buat dia.
“Hal soal… pindah ke L.A. dan naik jabatan dari kerja di ruang surat, itu nggak bekerja buat orang kulit hitam,” katanya ke LinkedIn tahun 2023.
Lee ditolak dari beberapa sekolah film di Pantai Barat, termasuk University of Southern California dan American Film Institute. Akhirnya, dia masuk New York University buat ambil gelar master seni rupa (MFA), tapi bahkan saat itu, dia mengaku hampir dikeluarkan di awal tahun 1980-an setelah nilai jelek untuk film pendeknya yang bahas rasisme di industri.
“Nggak seperti kamu cuma ada di luar, terus tangan Tuhan turun dari surga dan bilang, ‘Kamu yang terpilih.’ Itu omong kosong,” tambahnya dalam wawancara LinkedIn itu.
Sebaliknya, kerja keraslah yang berhasil—dan itu terbukti buat Lee yang sekarang umur 68 tahun. Setelah dikenal di Hollywood dan kerja sama dengan bintang seperti Denzel Washington dan Samuel L. Jackson, Lee menjadi salah satu sutradara paling terkenal di Amerika. Pada tahun 2014, dia diangkat jadi profesor tetap di NYU, dan sekarang dia jadi direktur artistik untuk program film pascasarjana di kampusnya.
Orang sukses yang jalannya berliku
Kalau lihat kembali kisah Lee, mungkin keliatan kalo menemukan passion-nya di film sejak awal bikin jalannya lebih mudah. Tapi ternyata nggak selalu begitu—banyak pemimpin hari ini menghabiskan waktu tahunan buat mencari sebelum nemuin panggilan sejati mereka dan keliatan seperti sukses “dalam semalam”.
Contohnya, CEO Amazon Andy Jassy awalnya kerja sebagai penyiar olahraga dan manajer musik sebelum bergabung dengan raksasa tech itu sebagai manajer pemasaran tujuh tahun setelah dapetin gelar sarjana. Pendiri perusahaannya, Jeff Bezos, juga memulai kesuksesannya dengan cara yang nggak biasa: balik burger di McDonalds.
Bob Iger, CEO Walt Disney, menghabiskan masa-masa awal kariernya memprediksi cuaca untuk stasiun berita lokal di New York sebelum akhirnya nemuin passion untuk manajemen media.
Pada akhirnya, nggak peduli berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk menemukan dan mencapai tujuan karier kamu, Lee bilang yang paling penting adalah jangan pernah nyerah hanya karena semuanya jadi susah.
“Akan ada saat-saat di mana kamu mau nangis dan mau nyerah,” kata Lee di konferensi LinkedIn. “Kamu nggak boleh nyerah. Kamu harus terus berjalan.”
Fortune Global Forum kembali pada 26–27 Oktober 2025 di Riyadh. CEO dan pemimpin global akan berkumpul untuk acara undangan yang dinamis dan membentuk masa depan bisnis. Ajukan permohonan undangan. Tentu. Berikut teks yang telah ditulis ulang dalam bahasa Indonesia:
Oh, aku suka sekali dengan taman ini. Warnanya sangat cerah dan ada banyak bunga bagus dimana-mana. Udara terasa segar dan bersih. Aku suka berjalan disini di pagi hari sebelum mulai kerja. Kadang-kadang, aku melihat kupu-kupu dan burung-burung kecil. Tempat ini juga sangat tenang, cocok untuk bersantai dan membaca buku. Aku sangat senang ada tempat seperti ini dekat dengan rumahku.