Kepala Negosiator Perdagangan UE Menegaskan Eropa Sepenuhnya Berkomitmen untuk Memenuhi Tenggat Waktu Kesepakatan 9 Juli Setelah Trump Setuju Menunda Tarif 50%

Negosiator perdagangan utama Uni Eropa bilang Senin dia ada “panggilan bagus” dengan pejabat pemerintahan Trump dan UE “sangat berkomitmen” untuk capai kesepakatan dagang sebelum batas waktu 9 Juli, setelah Trump setuju tunda ancaman tarif 50% — atau pajak impor — untuk barang-barang Eropa.

Komisaris Perdagangan Maros Sefcovic bilang di X bahwa komisi eksekutif UE sedang berusaha “cepat” untuk kesepakatan UE-AS dan kedua pihak terus berkomunikasi.

Panggilan Sefcovic dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer terjadi sehari setelah Trump bilang akan tunda penerapan tarif 50% dari 1 Juni ke 9 Juli untuk kasih waktu negosiasi dengan UE yang punya 27 negara.

Pengumuman itu keluar setelah panggilan Trump dengan Presiden Komisi UE Ursula von der Leyen, yang katanya ke Trump dia “mau mulai negosiasi serius,” menurut presiden AS hari Minggu.

Di posting media sosial Jumat, Trump udah ancam akan kenakan tarif 50% ke barang UE, bilang blok itu “sulit diajak kerja sama” di perdagangan dan negosiasi “ga kemana-mana.”

Tarikannya besar karena hubungan dagang AS-UE sangat besar. Meskipun mitra dagang ini ga punya perjanjian dagang bebas kayak yang AS punya dengan Meksiko dan Kanada, sekitar $1,8 triliun barang dan jasa lewat Atlantik dua arah tiap tahun.

Juru bicara Komisi UE Paula Pinho bilang di konferensi pers bahwa von der Leyen dan Trump setuju untuk “percepat” negosiasi. Hasil panggilan artinya “ada dorongan baru buat negosiasi ini, dan kita akan lanjutkan… dari pihak kami, kami selalu bilang siap buat kesepakatan.”

UE nawarin Trump kesepakatan “nol untuk nol” di mana tarif akan dihapus buat barang industri termasuk mobil, tapi pemerintah AS bilang ga akan turunin tarif di bawah 10% yang udah dikenakan ke hampir semua mitra dagangnya. Trump juga umumkan tarif 25% untuk baja dan mobil.

MEMBACA  VPK Group Peroleh 50% Saham di Ribble Packaging Inggris

Cerita ini awalnya muncul di Fortune.com