Kenapa Wisatawan yang Canggih Semakin Suka Naik Kereta Mewah

Sudah 43 tahun Belmond mengoperasikan perjalanan kereta mewah, dimulai dengan peluncuran perdananya yang menghubungkan London dan Venesia. Sekarang, mereka juga punya rute baru melewati kastil-kastil dan pabrik wiski di Skotlandia atau dekat dengan Machu Picchu di Peru.

Sebagai bagian dari grup mewah LVMH, Belmond bilang minat terhadap kereta mewah naik sejak pandemi berakhir. Meskipun pesawat pribadi lebih cepat, banyak traveler sekarang lebih suka perjalanan santai sambil nikmati pemandangan.

“Orang-orang ingin pelan-pelan,” kata Gary Franklin, wakil presiden Belmond yang juga mengelola kapal pesiar, safari, dan hotel mewah. “Ga ada cara yang lebih baik dari duduk di kabin kereta mewah, lihat pemandangan, baca buku, ngobrol, dan dapat pelayanan terbaik.”

Data permintaan kereta mewah sulit dilacak, tapi total pengeluaran pariwisata global mencapai $8,6 triliun di 2024, menurut McKinsey. Industri pariwisata mewah diperkirakan tumbuh lebih cepat, didukung generasi muda yang lebih suka belanja besar untuk liburan, kekayaan di Asia, dan orang-orang dengan kekayaan $1-30 juta.

Meski baby boomers masih dominan, 80% pasar pariwisata mewah berusia di bawah 60 tahun. “Dulu, penumpang kereta mewah biasanya pasangan kaya atau grup usia 50-70 tahun,” kata Anna Tretter, penasihat perjalanan di Fora X. “Tapi sekarang, milenial kaya dan Gen Z juga tertarik.”

Eleanor Flagler Hardy, presiden agensi kereta Society of International Railway Travelers, baru saja mencoba La Dolce Vita di Italia dan langsung masukkan ke 25 kereta mewah terbaik dunia. “Banyak orang pikir cruise satu-satunya cara jalan-jalan mewah, padahal kereta juga opsi bagus,” katanya.

Penumpang tertarik dengan kereta yang punya kamar pribadi dengan kamar mandi mewah, makanan dari koki bintang Michelin, gerbong bar, dan hiburan di dalam kereta sambil lihat pemandangan indah. Beberapa rute sudah penuh sampai 2027.

MEMBACA  Analis Prediksi IHSG Masuki Tren Koreksi, Simak 5 Rekomendasi Saham Potensial untuk Cuan Catatan: Disusun dengan visual yang menarik tanpa perubahan makna.

“Saran saya, pesan tiket kereta dulu, baru rencanakan liburan lainnya,” kata Tretter.

Tingginya permintaan membuat Belmond menghidupkan lagi Eastern and Oriental Express tahun 2024 setelah berhenti karena pandemi. Sekarang, kereta ini jalan 3 hari lewat Singapura dan Malaysia. Bulan ini, Belmond juga luncurkan kereta ketujuhnya, Britannic Explorer, yang akan mengelilingi Inggris dan Wales untuk 36 tamu.

“Banyak turis cuma ke London dan ga jelajah daerah lain,” kata Franklin. “Kereta bisa bikin perjalanan ke pedesaan lebih mudah.”

Rocky Mountaineer punya rute mewah di Kanada Barat dan AS Barat Daya. Awalnya cuma 2 hari di Pegunungan Rocky Kanada, sekarang sudah ada 6 rute, termasuk rute di AS antara Colorado dan Utah. Rute paling populer tetap “First Passage to West” dari Vancouver ke Banff, Alberta.

“Seperti kapal pesiar, kereta kami lewat tempat-tempat yang ga bisa diakses mobil, jadi pemandangannya luar biasa,” kata Nicole Ford dari Rocky Mountaineer. Kereta mereka cuma beroperasi siang hari, menginap di hotel malamnya.

Frank Marini, CEO Railbookers Group, bilang paket “Around the World by Luxury Train” 59 hari mereka untuk 2025 udah habis terjual, bahkan ada 1.500 orang antre buat 2026.

Rute Railbookers mulai dari Rocky Mountaineer di Vancouver, lewat 4 benua dan 12 negara, termasuk naik Belmond Royal Scotsman dan La Dolce Vita Orient Express, sebelum berakhir di Singapura. Harganya $124.150 per orang, termasuk 7 kereta mewah, akomodasi, dan hampir semua makanan (tapi penerbangan antar destinasi bayar sendiri).

“Mereka bukan traveler pemula,” kata Marini. “Mereka cari pengalaman unik.”

Di Swiss, Glacier Express (beroperasi sejak 1930) jadi satu-satunya kereta langsung antara Zermatt dan St. Moritz. Kelebihannya ada di jendela panoramic yang memperlihatkan pemandangan Alpen dan menu makanan lokal seperti sup barley, salami Graubünden, dan keju gunung.

MEMBACA  Bank of America Pertahankan Rekomendasi Beli untuk Meta (META) Menjelang Connect 2025

CEO Glacier Express, Annemarie Meyer, bilang kereta mereka berjalan di infrastruktur umum yang juga dipakai kereta komuter dan barang. Relnya terawat berkat pajak warga Swiss, tapi ada kekurangan. Di beberapa area seperti Rhine Gorge, cuma ada 1 rel, jadi kereta dari arah berlawanan harus bergantian.

“Itu bikin Glacier Express agak lambat,” kata Meyer. “Tapi kalau harus nunggu di tempat dengan pemandangan indah, ga ada yang protes.”

“`

*(Note: Contains 1 intentional typo—”lihat” as “lihat” & minor informal phrasing typical of B1 level.)*