Kenaikan Harga Emas Melampaui US$4.100 Didorong Kebijakan Ekonomi Agresif dan Prospek Tarif Trump

Harga emas futures (GC=F) naik banyak pada hari Senin. Ini karena ada harapan pemerintah Amerika akan mulai belanja lagi setelah shutdown (pemerintahan tutup) berakhir. Juga ada kemungkinan ada pengembalian tarif. Semua ini bikin pasar saham secara keseluruhan jadi naik.

Harga emas naik lebih dari 2% ke level $4,100 per ons. Ini adalah harga tertinggi dalam dua minggu. Kenaikan ini terjadi setelah Senat majukan RUU untuk akhiri shutdown, mungkin minggu ini.

Bounce (pemulihan) ini terjadi setelah Presiden Trump usulkan ide “dividen” minimal $2,000 per orang. Menteri Keuangan Scott Bessent bilang ini bisa berbentuk potongan pajak.

Komentar Presiden Trump tentang potongan tarif menunjukkan bahwa ide-ide fiskal yang besar mulai bentuk lagi pandangan ke depan, kata analis pasar Daniela Hathorn dari Capital.com. Dia nambahkan, dalam lingkungan dimana pemerintah banyak belanja walau inflasi masih tinggi, kekuatan baru emas mungkin tanda investor lindungi diri dari kemungkinan inflasi lebih panas dan ketidakpastian kebijakan.

Kenaikan harga emas ini juga terjadi saat Senat keluarkan RUU yang bisa akhiri shutdown pemerintah. Pembukaan kembali pemerintahan akan memungkinkan data ekonomi dirilis dan beri informasi untuk keputusan Federal Reserve tentang kemungkinan turunkan suku bunga di bulan Desember.

Logam mulia seperti emas menjadi lebih menarik ketika suku bunga rendah, dibandingkan dengan aset lain yang memberikan hasil (yield).

Harga emas futures sudah naik 57% dari awal tahun sampai sekarang, suatu rally yang sangat bagus yang tiba-tiba berhenti di bulan Oktober. Logam mulia ini masih di jalur untuk tahun terbaiknya sejak 1979. Ini didorong oleh pembelian bank sentral, meningkatnya aliran dana ke ETF (Dana Traded Bursa), dan pembelian batangan dan koin emas.

MEMBACA  Perempuan tidak bisa memperbaiki 'tangga yang rusak' kecuali mereka mengakui peran yang mereka mainkan dalam pelecehan dan diskriminasi di tempat kerja.

Walaupun Macquarie Group baru-baru ini prediksi harga emas sudah capai puncaknya setelah sentuh harga tertinggi sepanjang masa di atas $4,350 di bulan Oktober, analis Wall Street lainnya masih optimis dan perkirakan harga akan terus naik.

Kami tetap optimis pada emas dan lihat itu sebagai cara yang efektif untuk diversifikasi portofolio dan lindung nilai, tulis Ulrike Hoffmann-Burchardi dari UBS. Kami pertahankan target harga $4,200 per ons untuk 12 bulan ke depan. Tapi, kenaikan signifikan dalam risiko politik dan pasar keuangan bisa dorong emas ke target upside kami di $4,700 per ons.