Kebangkitan Yann LeCun, Profesor 65 Tahun yang Berencana Tinggalkan Tim Bergaji Fantastis Mark Zuckerberg di Meta untuk Luncurkan Startup AI-nya Sendiri

Yann LeCun, salah satu orang yang paling penting di bidang kecerdasan buatan (AI) sekarang, sudah kasih tau teman kerjanya bahwa dia rencana untuk keluar dari Meta dalam beberapa bulan kedepan. Dia mau bikin startup sendiri, begitu menurut laporan Financial Times.

Ini adalah momen yang penting buat Meta dan industri AI, karena LeCun adalah seorang pemenang Turing Award dan peneliti perintis. Dia akan kejar visinya untuk sistem AI generasi berikutnya.

LeCun yang umurnya 65 tahun, gabung ke Facebook pada Desember 2013 sebagai direktur pendiri FAIR (Fundamental AI Research). Dia juga masih jadi profesor di New York University dari tahun 2003.

Dia sangat terkenal karena mengembangkan convolutional neural networks di tahun 1980-an, khususnya arsitektur LeNet yang bisa baca tulisan tangan dan mengubah bidang computer vision. Di tahun 2019, dia terima ACM Turing Award bersama Geoffrey Hinton dan Yoshua Bengio.

Dia lahir di Perancis dan dari kecil sudah suka dengan elektronik karena pengaruh ayahnya yang insinyur. Dia dapat gelar teknik elektro di ESIEE Paris dan lalu lanjutkan PhD-nya.

Di AT&T Bell Labs, dia kembangkan convolutional neural networks. Penemuannya ini dipakai di mesin baca cek bank dan pernah proses 10-20% dari semua cek di Amerika.

Laporan tentang rencananya keluar dari Meta ini muncul saat perusahaan itu sedang ubah strategi AI-nya. Meta baru investasi miliaran dolar di perusahaan Scale AI dan buat divisi AI baru yang dipimpin oleh Alexandr Wang yang masih muda. Struktur pelaporannya LeCun pun berubah, dia sekarang harus lapor ke Wang.

Perubahan ini menunjukkan perbedaan strategi. CEO Mark Zuckerberg fokus ke produk AI yang bisa cepat diluncurkan, terutama setelah model Llama 4 mereka tidak sesukses yang diharap dan ketinggalan dari pesaing seperti OpenAI dan Google. Tapi, LeCun sendiri ragu dengan model bahasa besar (LLM) seperti itu. Dia bilang LLM tidak akan pernah bisa mencapai kemampuan berpikir seperti manusia.

MEMBACA  Sulawesi Selatan: BNPB memberikan bantuan untuk korban puting beliung di Luwu

Menurut FT, LeCun sedang cari dana untuk startup-nya yang fokus pada “world models”. Ini adalah sistem AI yang belajar dari video dan data spasial untuk memahami lingkungannya, bukan cuma dari teks. Dia perkirakan sistem seperti ini butuh waktu sekitar 10 tahun untuk matang.

Perubahan di Meta ini juga sebabkan beberapa masalah. Banyak mantan karyawan yang bilang bahwa lab penelitian FAIR pelan-pelan mati karena perusahaan lebih prioritaskan tim AI yang fokus ke produk komersil. Banyak juga peneliti kunci yang sudah keluar, dan ada ratusan orang di divisi AI yang di-PHK.

Jadi, rencana LeCun untuk pergi bukan cuma soal ganti pekerjaan, tapi juga menunjukkan bahwa dia tidak setuju dengan jalan yang diambil Meta menuju AGI (Artificial General Intelligence).