Judul: Ponsel Smuggling Korea Utara Ungkap Cara Rezim Mensensor Informasi, Termasuk Mengambil Screenshot Aktivitas Pengguna Setiap Lima Menit Deskripsi: Sebuah ponsel ilegal dari Korea Utara mengungkap praktik sensor ketat oleh rezim, termasuk pemantauan konstan dengan mengambil tangkapan layar aktivitas pengguna setiap lima menit.

Sebuah ponsel pintar yg diselundupkan keluar dari Korea Utara mengungkap bagaimana rezim sana sangat ketat dalam menyensor konten. Caranya termasuk mengganti otomatis kata-kata populer dari Korea Selatan dengan istilah yg disetujui rezim dan merekam tangkapan layar aktivitas pengguna untuk ditinjau oleh petugas.

Ponsel ini dibawa keluar dari Korea Utara akhir tahun lalu oleh organisasi media Daily NK yg berbasis di Seoul, dan kemudian diperoleh BBC. Ponsel itu diprogram untuk menyensor bahasa tertentu dan merekam tangkapan layar kegiatan pengguna. Ponsel itu tidak bisa akses internet karena Korea Utara memblokir informasi dari luar negeri.

Menurut laporan BBC, ponsel ini mengambil tangkapan layar setiap lima menit dan menyimpannya di file yg bisa dilihat pengguna tapi tidak bisa dibuka. Hanya pemerintah Korea Utara yg bisa membuka file itu, jadi mereka bisa melihat apa yg dilihat pengguna.

Kata-kata populer Korea Selatan seperti “oppa” (yg artinya kakak laki-laki tapi jadi slang untuk pacar) otomatis diganti dengan kata “kawan”. Pengguna juga dapat peringatan; contohnya: “Kata ini hanya boleh dipakai untuk saudara kandungmu”.

Kata untuk “Korea Selatan” juga diganti dengan “negara boneka”.

Ini menunjukkan usaha rezim untuk menghilangkan pengaruh budaya Korea Selatan dan mengontrol warganya, bahkan sampai cara bicara orang.

‘Perang informasi’ antara Korea Utara dan Selatan

Korea Utara adalah salah satu negara paling tertutup di dunia dan telah diperintah oleh keluarga Kim sejak 1948.

Rezim mengontrol ketat penduduknya lewat pengawasan, propaganda, dan jaringan informan. Warga tidak bisa akses internet global, dan pelanggaran kecil seperti menonton media asing bisa kena hukuman berat.

Belakangan, Korea Selatan menyelundupkan lebih banyak konten asing ke Korea Utara sebagai bagian dari “perang informasi” rahasia. Tujuannya agar warga Korea Utara tahu dunia luar, terutama kehidupan di Korea Selatan yg lebih bebas dan makmur.

MEMBACA  Perusahaan Healthcare Realty Trust Mengumumkan Perubahan Kepemimpinan Kunci oleh Investing.com

Korea Selatan dan berbagai LSM pakai banyak cara, termasuk speaker keras di perbatasan dan menyebar rahasia USB/SD card berisi drama Korea, lagu pop, dan materi pro-demokrasi ke Korea Utara. Usaha bawah tanah ini dijalankan LSM seperti Unification Media Group (UMG).

Korea Utara merespons dengan lebih keras, seperti hukum lebih ketat, pengawasan, eksekusi, dan “tim penindak pemuda” yg mengawasi tingkah laku dan bahasa warga.

Usaha menyelundupkan informasi terbatas ke Korea Utara juga terdampak pemotongan bantuan asing oleh Presiden Trump. Dana untuk proyek media seperti Radio Free Asia dan Voice of America dikurangi.

Cerita ini pertama muncul di Fortune.com