CEO perusahaan pertambangan dan perdagangan besar asal Swiss, Glencore, bilang hari Rabu perusahaan harus buat “keputusan sulit” setelah serikat kerja dan LSM mengkritik rencana pengurangan produksi dan PHK.
Glencore akan turunkan target produksi di beberapa tambang, terutama tambang batu bara Cerrejon di Kolombia, karena harga bahan mentah yang turun.
“Bertahun-tahun, kami harus ambil keputusan sulit ini,” kata CEO Glencore Gary Nagle. Dia menambahkan perusahaan berharap bisa buka kembali operasi jika harga membaik.
“Ini tindakan perlu untuk lindungi bisnis kami,” katanya.
Perwakilan serikat kerja beli saham agar bisa ikut campur dalam rapat umum perusahaan di kota Zug, Swiss.
“Penambang akan kehilangan kerja,” kata Glen Mpufane dari serikat kerja IndustriALL ke AFP.
Mpufane yang terbang dari Afrika Selatan menyalahkan perusahaan karena tidak mau berdialog dengan serikat kerja.
Sementara itu, puluhan aktivis lingkungan bentangkan spanduk di luar dan letakkan peta dunia dilantai yang ditutupi batu bara dan pasir merah, lambangkan pencemaran sungai oleh logam berat dari aktivitas tambang.
Harga batu bara naik tajam tahun 2022 karena perang Ukraina, tapi turun lagi sejak awal 2025 ke level terendah dalam empat tahun.
Penurunan harga ini disebabkan oleh melambatnya ekonomi China, ketidakpastian tarif, dan risiko pertumbuhan global yang lebih rendah.
Cerita ini awalnya muncul di Fortune.com