Judul: Bocoran Rapat Ungkap CEO Nvidia: Perusahaan dalam Situasi Serba Salah di Tengah Isu Gelembung AI

Bos Nvidia, Jensen Huang, bilang ke karyawan kalo perusahaannya lagi di posisi yang susah. Ini karena banyak orang takut sama gelembung AI, padahal hasil perusahaan tetap bagus banget. Dia ngomong gini di rapat internal yang direkam dan didengar sama Business Insider.

"Pasar nggak hargai kuartal kita yang luar biasa," kata Huang. Padahal, Nvidia baru aja laporkan pendapatan rekor lagi dan punya prospek pendapatan setengah triliun dolar untuk 2025 dan 2026.

Tapi bukannya naik, saham Nvidia malah turun. Ini bikin sektor AI ikut-ikutan anjlok.

Huang bilang ekspektasi untuk Nvidia sekarang terlalu tinggi. Wall Street sekarang lihat bahaya di semua situasi.
"Kalo kita kasih hasil yang jelek, itu bukti ada gelembung AI. Kalo kita kasih hasil yang bagus, kita dituduh bikin gelembung AI makin besar," jelasnya. "Kalo kita meleset sedikit aja, rasanya dunia mau kiamat."

Komentar ini kasih lihat jarang bagaimana pemimpin AI ini lihat reaksi negatif terhadapnya.

Hasil Bagus yang Malah Bikin Takut

Di atas kertas, Nvidia kasih semua yang investor mau. Perusahaan ini laporkan kenaikan penjualan prosesor data center dan naikkan panduan untuk kuartal ini. Biasanya performa kayak gini bikin saham rally selama setengah tahun.

Tapi malah, sahamnya langsung dijual banyak-banyak. Saham Nvidia sempat naik 5% tapi akhirnya tutup turun 3%. Trader pada jual saham Big Tech yang erat kaitannya sama AI.

Kejadian ini nambah panjang periode yang sulit untuk perdagangan AI. Setelah rally lama, investor sekarang khawatir perusahaan teknologi keluar uang terlalu banyak untuk data center dan peralatan AI, tanpa jaminan bisa balik modal. Beberapa juga khawatir sama struktur pembiayaan yang pakai banyak utang untuk bangun infrastruktur AI.

MEMBACA  Nvidia Siap Melonjak 16% Lagi karena Tanda Menunjukkan Permintaan yang Sangat Kuat untuk Chip Generasi Berikutnya, UBS Mengatakan.

Ditambah lagi ada kekhawatiran soal ekonomi. Laporan pekerjaan AS yang keluar di pagi yang sama menunjukkan perekrutan yang lebih kuat dari perkiraan, tapi tingkat pengangguran juga lebih tinggi. Data yang bertentangan ini bingungkan soal apakah Federal Reserve akan turunkan suku bunga di Desember.

Beberapa investor perhatikan kata-kata presiden Fed buat cari tau arah kebijakan. Tapi karena musim laba udah hampir selesai dan nggak ada katalis jelas, kayaknya banyak investor lain pakai volatilitas ini untuk ambil untung dari rally sebelumnya—dan keluar dari pasar.

"Cerita besarnya nggak rusak; cuma lagi diuji sekarang," kata Mark Hackett dari Nationwide ke Bloomberg. "Periode kayak gini seringnya cuma jadi katup pelepas, bukan tanda perubahan tren beneran."

‘Kita Pada Dasarnya Nahan Planet Ini’

Di dalam Nvidia, Huang bilang wajar aja kalo investor jadi gampang takut, karena begitu banyak cerita AI dibebankan ke satu perusahaan ini.

Dia sebut meme online yang becanda gambarin Nvidia sebagai pengunci ekonomi global dan satu-satunya hal yang halangi Amerika dari resesi.
"Kalian liat beberapa meme itu?" tanyanya ke karyawan. "Kita pada dasarnya nahan planet ini—dan itu nggak sepenuhnya salah."

Tingkat mitos seperti ini yang bantu dorong nilai pasar Nvidia jadi sangat tinggi, buat jadi perusahaan publik paling berharga di dunia. Tapi Huang jelaskan bahwa itu juga bikin setiap hari pengumuman laba jadi seperti pertunjukan akrobat di ketinggian.
"Ekspektasinya begitu tinggi sehingga jika kita meleset sedikit saja, orang akan pikir seluruh ceritanya rusak," ujarnya.

Meski begitu, Huang bantah ide bahwa Nvidia yang tanggung jawab untuk bagian ‘busa’ dari perdagangan AI. Tugas perusahaan, tegasnya, adalah bangun infrastruktur komputasi yang dibutuhkan orang lain, bukan mengawasi bagaimana pasar menghargaai permintaan.

MEMBACA  Mantan pembawa acara TV dinyatakan bersalah dalam kasus penipuan

Bercanda Soal Kehilangan $500 Miliar

Di tengah tekanan, Huang buat rapat jadi rileks dengan humor gelap tentang naik-turunnya Nvidia yang liar.

Dia bercanda soal "masa-masa indah" dulu ketika perusahaan punya kapitalisasi pasar $5 triliun—melebih-lebihkan nilai puncaknya—sebelum mencatat betapa banyak nilai yang menguap dalam beberapa pekan terakhir.
"Belum pernah dalam sejarah ada yang hilangin $500 miliar dalam beberapa minggu," katanya. "Kamu harus sangat berharga untuk bisa kehilangan $500 miliar dalam beberapa minggu."

Huang bilang ke karyawan dia "senang" dengan hasil kuartal ini dan bangga sama kerja mereka. Dia tekankan bahwa bisnis inti perusahaan tetap kuat, meski pasar menghukum mereka untuk itu.