Pasar saham udah fokus sama perusahaan besar selama lebih dari 10 tahun.
Sejak 2015, Savita Subramanian dari Bank of America nemu bahwa 50 saham terbesar di S&P 500 (^GSPC) lebih bagus 73 poin persen dibanding indeks utama. Dia bilang, ini mirip kayak akhir tahun 1990-an sebelum gelembung dot-com pecah.
Subramanian pikir perubahan serupa mungkin terjadi lagi sekarang.
"Sejarah menunjukkan dominasi saham besar masih bisa lanjut," tulis Subramanian ke klien. "Tapi kalo Fed turunin suku bunga dan indikator ekonomi masuk fase pemulihan, tren ini mungkin udah mau selesai."
Indikator "regime" Bank of America, yang lihat revisi laba perusahaan, data inflasi, dan proyeksi pertumbuhan, mulai tunjuk fase pemulihan. Ditambah Fed yang mungkin turunin suku bunga 0,5% sebelum akhir tahun, ini bagus buat saham bernilai. Saham terbesar sekarang justru "anti-nilai", kata Subramanian.
"Kalo Fed longgarkan kebijakan, saham raksasa biasanya tertinggal, bukan memimpin. Inflasi yang lebih tinggi harusnya lebarkan kinerja S&P 500 di luar saham defensif," tulis dia.