Harga Minyak Mentah Pulih dari Kerugian Awal Akibat Keraguan atas Rencana Perdamaian Ukraina

Minyak WTI September (CLU25) tutup naik +0.08 (+0.13%) hari Senin, sedangkan bensin RBOB September (RBU25) turun -0.095 (-0.46%).

Harga minyak dan bensin bervariasi hari Senin. Minyak tertekan karena dolar menguat, dengan indeks dolar (DXY00) mencapai level tertinggi dalam 1 minggu. Ekspektasi bahwa AS dan Rusia sedang berunding untuk mengakhiri perang Ukraina juga menekan harga minyak, karena mengurangi kekhawatiran atas sanksi ekspor tambahan AS ke pasokan energi Rusia. Namun, minyak bangkit dari kerugian awal setelah komentar Presiden Zelensky yang menolak gagasan Ukraina menyerahkan wilayah ke Rusia, membuyarkan harapan perdamaian cepat.

Harga minyak tertekan oleh harapan berakhirnya perang Rusia-Ukraina. Presiden Trump rencananya bertemu Presiden Putin Jumat di Alaska untuk bahas perdamaian, yang bisa tingkatkan pasokan minyak global jika sanksi ekspor energi Rusia dicabut.

Minyak dapat dukungan setelah Presiden Trump bilang akan kenakan tarif baru ke negara yang beli energi Rusia kecuali Rusia setuju gencatan senjata dengan Ukraina. Rabu lalu, Trump naikkan tarif ekspor India dari 25% jadi 50% karena beli minyak Rusia. JPMorgan Chase memperingatkan, tarif tiga digit pada minyak Rusia bisa sebabkan shock pasokan mengingat skala ekspor Rusia yang besar dan kapasitas cadangan OPEC yang terbatas.

Kekhawatiran kelebihan pasokan minyak global tekan harga setelah OPEC+ setujui tambahan produksi 547.000 barel per hari mulai 1 September. OPEC+ sedang tingkatkan output untuk akhiri pemotongan produksi selama 2 tahun, dengan rencana pulihkan total 2,2 juta barel per hari pada September 2026. Setelah rapat 2 Agustus, mereka bilang akan pantau permintaan dan mungkin pertahankan level produksi, hidupkan kembali pasokan yang dihentikan, atau balikkan kenaikan produksi terakhir. OPEC+ punya 1,66 juta barel per hari yang tetap offline hingga akhir 2026. Badan Energi Internasional menyebut stok menumpuk 1 juta barel per hari dan pasar minyak global bisa kelebihan pasokan setara 1,5% konsumsi global pada Q4-2025. Produksi minyak OPEC turun -20.000 barel per hari jadi 28,31 juta barel per hari di Juli.

MEMBACA  Maskapai American Airlines membatalkan beberapa penerbangan internasional karena keterlambatan pesawat Boeing

Uni Eropa baru saja setujui sanksi baru atas minyak Rusia karena agresi terhadap Ukraina. Paket sanksi termasuk memblokir 20 bank Rusia lagi dari sistem pembayaran internasional SWIFT, plus pembatasan minyak Rusia yang disuling di negara lain. Kilang minyak besar di India yang dimilik sebagian oleh Rosneft PJSC Rusia juga masuk daftar hitam. Ditambah, 105 kapal armada bayangan Rusia dikenakan sanksi, total kapal yang disanksi kini lebih dari 400.

Penurunan stok minyak di kapal tangki mendukung harga minyak. Vortexa laporkan Senin bahwa stok minyak di kapal yang diam minimal 7 hari turun -5% mingguan jadi 80,52 juta barel per 8 Agustus.

Laporan EIA Rabu lalu menunjukkan (1) stok minyak AS per 1 Agustus -6,5% di bawah rata-rata musiman 5 tahun, (2) stok bensin -0,3% di bawah rata-rata, dan (3) stok distilat -16,1% di bawah rata-rata. Produksi minyak AS minggu ke 1 Agustus turun -0,2% mingguan jadi 13,284 juta barel per hari, sedikit di bawah rekor 13,631 juta barel per hari pada minggu 6/12/2024.

Baker Hughes laporkan Jumat lalu bahwa rig minyak aktif AS naik +1 jadi 411 rig per 8 Agustus, sedikit di atas level terendah 3,75 tahun sebesar 410 rig pada 1 Agustus. Dalam 2,5 tahun terakhir, rig minyak AS turun tajam dari level tertinggi 5,25 tahun sebesar 627 rig pada Desember 2022.