Harga Gula Meningkat Akibat Kekhawatiran Penurunan Hasil Tebu di Brasil

Harga gula hari ini naik di pasar NY dan London. Gula NY naik +0,21 (+1,29%), sedangkan gula London naik +4,40 (+0,93%).

Kekhawatiran pasokan gula dari Brasil yang lebih kecil mendorong harga naik. Covrig Analytics bilang hasil tebu petani Brasil mungkin turun, produksi 2025/26 bisa di bawah 600 juta ton, lebih rendah dari perkiraan Conab sebesar 663,4 juta ton.

Posisi short dana yang besar bisa bikin harga gula lebih tinggi lagi. Data COT minggu lalu menunjukkan dana menambah posisi short di futures gula NY jadi 151.004, tertinggi dalam 6 tahun.

Harga gula sempat turun ke level terendah 5 minggu karena produksi Brasil meningkat. Unica laporkan produksi gula Brasil naik 15% y/y jadi 3,4 juta ton di paruh pertama Juli.

India mungkin izinkan ekspor gula musim depan karena hujan deras bisa tingkatkan panen. Asosiasi gula India ingin ekspor 2 juta ton di 2025/26.

Produksi gula India diperkirakan naik 19% y/y jadi 35 juta ton di 2025/26. Sebelumnya, produksi 2024/25 turun 17,5% y/y ke 26,2 juta ton.

Harga gula turun 4 bulan terakhir karena ekspektasi surplus. Czarnikow proyeksikan surplus global 7,5 juta ton di 2025/26, terbesar dalam 8 tahun.

Permintaan gula meningkat, impor gula China melonjak 1.435% di Juni. Coca-Cola juga akan pakai gula tebu di minuman mereka di AS.

Produksi gula Brasil turun 9,2% y/y jadi 15,655 juta ton hingga pertengahan Juli. Conab bilang produksi 2024/25 turun 3,4% y/y karena cuaca buruk.

Thailand tingkatkan produksi gula 14% y/y jadi 10 juta ton di 2024/25, tekanan bearish buat harga.

ISO naikkan prediksi defisit gula global 2024/25 jadi -5,47 juta ton, tertinggi dalam 9 tahun. Mereka turunkan proyeksi produksi global jadi 174,8 juta ton.

MEMBACA  Demokrasi India dengan karakteristik Asia Timur

USDA perkirakan produksi gula global 2025/26 naik 4,7% y/y ke rekor 189,318 juta ton. Konsumsi juga diprediksi naik 1,4% y/y.

Penulis tidak punya posisi di sekuritas yang disebut. Artikel ini hanya untuk informasi.