Hanya Satu Perempuan yang Pernah Mendirikan dan Memimpin Perusahaan Fortune 500. Ini Kisahnya

– Batas lain utk perempuan. Meski 11% dari Fortune 500 skrg dipimpin CEO perempuan, masih ada hambatan yg sulit ditembus: mendirikan & mengembangkan perusahaan hingga masuk daftar bisnis terbesar AS berdasarkan pendapatan.

Hanya 1 CEO pendiri perempuan dlm sejarah 70 tahun Fortune 500 yg pernah memulai & memimpin perusahaan hingga masuk daftar. Sementara, 24 CEO pendiri pria memimpin raksasa Fortune 500—dari Mark Zuckerberg di Meta sampai Jensen Huang di Nvidia.

Satu-satunya perempuan yg pernah memimpin perusahaan Fortune 500 yg ia dirikan adlh Marion Sandler. Dia pendiri Golden West Financial, perusahaan pinjaman yg dipimpin bersama suaminya, Herb Sandler, selama lebih dari 40 tahun. Dia jg salah satu CEO perempuan pertama di Fortune 500 tahun 1997 dan yg paling lama bertahan.

Sandler membangun perusahaan tabungan & pinjaman terbesar di AS dg aset $124 miliar & 285 cabang. Perusahaannya menjadi pelopor industri dg menciptakan “option-adjustable rate mortgage” yg memungkinkan peminjam bayar cicilan kecil sementara. Sandler dikenal sbg otak pemasaran, tapi prestasi finansialnya jg luar biasa.

Setelah dapat MBA dari NYU tahun 1958, Sandler menjadi perempuan pertama yg pegang pekerjaan finansial profesional di Wall Street & eksekutif perempuan pertama di Dominick & Dominick. Dia jg bekerja sbg analis senior di Oppenheimer, penasihat investor institusi, & konsultan media bisnis.

Golden West terakhir masuk Fortune 500 tahun 2005, & sejak itu, tak ada CEO pendiri perempuan lain yg menyamai Sandler. Beberapa pendiri perempuan berhasil bikin perusahaan unicorn bernilai $1 miliar—tapi utk mencapai skala Fortune 500 (perusahaan terkecil tahun ini pendapatannya $7,4 miliar) jauh lebih sulit. Perusahaan pendiri perempuan tahun 2024, menurut Pitchbook, hanya dapat 20% pendanaan & 25% kesepakatan VC. Kalau tanpa pendiri pria, angkanya turun jadi 1% pendanaan & 6% deal.

MEMBACA  Hanya 2 Hari Menjabat sebagai Mendes PDT, Yandri Susanto Langsung Disemprit Mahfud MD

Bukan hanya krn kurangnya pendiri pria yg bikin pendiri perempuan sulit dapat dana & kepercayaan investor. Stereotip gender & bias jg memperburuk situasi. Penelitian Yale menunjukkan perempuan dapat 22% lebih sedikit dana dari investor yg pernah gagal dg startup perempuan dlm 5 tahun terakhir. Akhirnya, tanpa akses modal yg sama, pendiri perempuan jarang bisa kembangkan bisnis sebesar pria.

Bahkan utk perusahaan yg IPO (pencapaian yg dulunya sulit bagi pendiri perempuan), bertahan sbg CEO setelahnya lebih sulit lg. Studi 2018 dari Harvard menyebut 60% pendiri diganti setelah IPO, & yg bertahan, hanya separuh yg tetap lebih dari 3 tahun kecuali punya hak suara kuat.

Sudah 20 tahun sejak CEO pendiri perempuan terakhir ada di Fortune 500—& mungkin butuh tahunan lg utk yg berikutnya. Tapi siapa yg mungkin? CEO Canva Melanie Perkins berambisi bangun raksasa tech yg saingi Microsoft & Google. Canva blm IPO, tp pendapatannya sdh $3 miliar—hampir setengah benchmark Fortune 500. (Sekaligus startup bernilai tertinggi yg didirikan & dipimpin perempuan.)

Lily Mae Lazarus

Buletin The Most Powerful Women Daily adalah briefing harian Fortune ttg perempuan pemimpin bisnis. Edisi ini disusun oleh Nina Ajemian. Berlangganan di sini.

Cerita ini pertama kali muncul di Fortune.com