Oleh Siddarth S
(Reuters) – Goldman Sachs dan BNP Paribas membatalkan prediksi mereka tentang pemotongan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa (ECB) pada September. Kini, mereka tidak mengharapkan lagi pelonggaran kebijakan tahun ini setelah ECB mempertahankan suku bunga tetap.
"Kami pikir siklus (pemotongan suku bunga) sudah selesai, dan langkah berikutnya adalah kenaikan, pada Q4 2026," kata BNP dalam catatan tertanggal 24 Juli dan menunjuk pada ekonomi yang kuat serta harapan meningkat soal perjanjian tarif AS-EU.
Pada Kamis, ECB mempertahankan suku bunga kebijakan di level 2% setelah memotong suku bunga delapan kali sejak Juni 2024.
"Kami berada dalam situasi menunggu dan melihat," kata Presiden ECB Christine Lagarde dalam konferensi pers, menambahkan bahwa ekonomi kini dalam posisi "baik".
Komentar Lagarde menunjukkan "bahwa Dewan Gubernur kemungkinan akan mempertahankan suku bunga kecuali prospek memburuk secara signifikan," tulis analis Goldman Sachs.
Beberapa analis menafsirkan pernyataan kepala ECB agak "hawkish" (cenderung menaikkan suku bunga).
HSBC juga mengulangi pendapatnya bahwa ECB sudah selesai memotong suku bunga, sementara J.P. Morgan menggeser prediksi pemotongan suku bunganya ke Oktober dari sebelumnya September.
Hasil perundingan dagang AS-EU masih belum pasti, tetapi dua diplomat dengan informasi internal mengatakan kepada Reuters bahwa kesepakatan yang mencakup tarif 15% untuk barang-barang EU kemungkinan besar terjadi.
Awal bulan ini, Trump mengancam akan memberlakukan tarif 30% pada impor dari EU mulai 1 Agustus.
Broker lain seperti Morgan Stanley dan UBS juga menandakan ketidakpastian yang semakin besar terkait langkah ECB pada September.
"Risiko terhadap pandangan itu (pemotongan suku bunga September) jelas meningkat," kata analis Morgan Stanley dalam catatan. "Jika data lebih kuat dari yang kami perkirakan, ECB bisa memperpanjang penahanan suku bunga hingga Desember."
(Dilaporkan oleh Siddarth S dan Akriti Shah di Bengaluru; Disunting oleh Ronojoy Mazumdar)