Eksklusif: Startup Stablecoin Noah Kumpulkan $22 Juta, Rekrut Mantan Eksekutif Adyen sebagai Cofounder

Cerita pendiri startup biasanya sama: keluar kuliah, buka startup, dapat dana miliaran, go public, lalu jadi investor di usia 40-an. Tapi Thijn Lamers beda. Dulunya eksekutif di Adyen, perusahaan fintech senilai $60 miliar, Lamers—yang berusia 50-an tapi tidak mau sebut umur pastinya—baru saja umumkan jadi presiden dan pendiri Noah, startup stablecoin. “Aku sangat bersemangat saat membangun sesuatu,” katanya. “Aku merasa masih seperti umur 25 tahun.”

Pengumuman Lamers bersamaan dengan kabar bahwa Noah dapat $22 juta dalam pendanaan awal yang dipimpin LocalGlobe, perusahaan modal ventura di Eropa. Lainnya ikut serta, seperti Felix Capital, FJ Labs, dan investor seperti Joe Lonsdale (pendiri Palantir) dan Alexander Matthey (mantan CTO Adyen).

Shah Ramezani, CEO Noah yang juga mantan analis UBS, tidak mau sebut valuasi startup ini. Tapi dia bilang, berkat pengalaman Lamers, “ada ‘harga Thijn’ di sini.”

Mereka masuk ke bidang yang ramai. Stablecoin, atau kripto yang terkait dengan aset nyata seperti dolar AS, sedang populer di kalangan investor. Banyak startup berjanji pakai token digital untuk percepat transaksi lintas negara dan kurangi biaya transfer bank.

Bahkan perusahaan besar seperti Stripe dan Meta mulai tertarik. Apalagi setelah IPO sukses dari Circle, penerbit stablecoin, banyak yang ingin ikut kesuksesan itu.

Tapi Lamers dan Ramezani yakin punya keunggulan. “Yang paling penting di pembayaran itu jaringan, makanya anak MIT yang DO pun susah bersaing,” kata Ramezani.

Ini menunjukkan bagaimana raksasa fintech bangun pertahanan lewat hubungan dengan regulator, pelanggan, dan mitra bank. Lamers, yang dulu pimpin penjualan global di Adyen, bawa jaringan luas, termasuk mantan eksekutif di perusahaan seperti Uber. “Semuanya soal kredibilitas,” ujar Lamers.

MEMBACA  Mantan walikota Ko Wen-je menghadapi penjara atas tuduhan korupsi

Menurut analisis Harvard Business Review tahun 2018, pendiri startup sukses rata-rata berusia 45 tahun.

Dari investor jadi pendiri

Lamers, yang keluar dari Adyen tahun 2018, awalnya kenal Ramezani sebagai investor. Tahun 2022, Ramezani mulai eksplorasi pakai kripto untuk pembayaran. Awalnya main-main dengan Bitcoin, lalu ia buat startup yang menawarkan API untuk memudahkan transfer dana pakai stablecoin.

“Kami bangun ‘Bahtera Nuh’ untuk selamatkan orang dari inflasi mata uang,” kata Ramezani soal nama perusahaannya.

Lamers sangat tertarik hingga ia jadi pendiri Noah di Juni 2024. Sekarang, produk Noah sudah bisa konversi 50 mata uang dan transfer ke 70 negara secara real-time—tanpa perlu nunggu berhari-hari seperti transfer bank. Menurut Ramezani, volume transaksi mereka sudah lebih dari $1 miliar.

“Dia sangat energik, aku sampai kaget,” kata Ramezani soal rekannya. “Thijn itu benar-benar hebat.”

Cerita ini pertama muncul di Fortune.com.