Seorang ahli ekonomi penting di Wall Street, Torsten Sløk dari Apollo Global Management, memberikan pesan yang jelas: ekonomi Amerika tidak melambat, malah semakin cepat. Dia bilang prediksi tentang perlambatan ekonomi selama ini salah terus. Para ahli ekonomi harus mengakui bahwa mereka sudah salah menilai.
"Konsensus para ahli salah sejak bulan Januari," kata Sløk. Mereka meramalkan ekonomi akan melambat selama sembilan bulan, tapi kenyataannya tidak terjadi. "Kita, para ahli ekonomi, harus introspeksi diri."
Pertumbuhan Ekonomi Lebih Kuat Dari Perkiraan
PDB Amerika tumbuh 3.8% di kuartal kedua, angka yang sangat kuat. Bahkan, diperkirakan pertumbuhan di kuartal ketiga bisa mencapai 3.9%. Banyak ahli dulu mengira suku bunga tinggi dan kondisi kredit yang ketat akan memperlambat ekonomi, tapi kenyataannya tidak.
Data menunjukkan cerita yang berbeda. Belanja konsumen tetap kuat. Investasi bisnis malah meningkat, terutama di sektor AI dan manufaktur. Pasar perumahan juga stabil. Menurut Sløk, pertumbuhan lapangan kerja yang melambat bukan karena ekonomi lemah, tapi karena imigrasi yang berkurang.
"Intinya, ekonomi Amerika masih sangat tangguh," tegas Sløk. Sulit untuk berargumen bahwa kita masih menunggu efek negatif dari peristiwa enam bulan yang lalu.
Apakah Pemulihan Sudah Dimulai?
Seorang analis lain, Mike Wilson dari Morgan Stanley, punya teori yang disebut "resesi bergulir". Dia bilang sejak 2022, ekonomi sebenarnya mengalami kondisi seperti resesi, tapi bergerak melalui sektor yang berbeda-beda satu per satu. Menurutnya, angka agregat seperti PDB tidak menangkap kesulitan yang sebenarnya.
Wilson percaya ekonomi sudah mencapai titik terendahnya musim semi lalu. Dia berargumen bahwa kita sekarang sedang beralih dari "resesi bergulir" menuju "pemulihan bergulir". Laporan pekerjaan yang lemah baru-baru ini dianggap sebagai bukti untuk teorinya.
Laporan pekerjaan untuk September belum keluar, tapi laporan dari ADP menunjukkan hilangnya lapangan kerja. Seorang ahli ekonomi bank Comerica bilang hasil ini lebih buruk dari perkiraan. Karena pemerintah tutup, data dari ADP ini jadi lebih penting. Jadi, pemulihan ini terlihat di pasar saham, tapi belum di pasar tenaga kerja.
Apa Artinya Bagi Investor?
Jika ekonomi semakin kuat seperti kata Sløk, maka risiko inflasi bisa naik lagi. Inflasi inti memang sudah turun dari titik tertingginya, tapi Sløk memperingatkan bahwa pertumbuhan kuat ditambah suku bunga yang rendah bisa memicu kenaikan harga.
"Risiko kenaikan inflasi semakin besar, apalagi jika Fed terus memotong suku bunga," tulis Sløk.
Bank sentral AS sudah memotong suku bunga sekali di bulan September, dan pasar mengharapkan pemotongan lebih lanjut. Sløk mengkritik komunitas peramal ekonomi karena terlalu sering meramalkan kelemahan yang tidak pernah terjadi, sehingga merusak kredibilitas mereka.