Duel Trump vs Musk: Mengungkap Risiko ‘Musk Premium’ pada Saham Tesla

CEO Tesla (TSLA) Elon Muska baru-baru ini berselisih dengan mantan sekutunya Presiden Trump, membuat sorotan pada risiko “premi Musk” di saham kendaraan listrik itu.

Analis Wall Street dan investor punya pendapat berbeda tentang Tesla dan CEO-nya yang kontroversial. Tapi mereka setuju satu hal: saham Tesla diperdagangkan lebih tinggi dibanding perusahaan kendaraan listrik lain. Artinya, sahamnya lebih mahal karena Elon Musk.

“Kalau Elon Musk hilang besok, saham bisa turun setengah,” kata analis Roth Capital Partners, Craig Irwin, ke Yahoo Finance. “Tak diragukan ada premi Musk di saham ini.” Irwin memberi rating Beli untuk saham Tesla.

Yang lain punya nilai berbeda untuk premi Musk. Investor Tesla, Justus Parmar, yang memimpin modal ventura Fortuna Investments dan pro-Musk, mengira premi itu sekitar 10%. Dia menambahkan: “Tesla adalah salah satu saham paling volatil di dunia… Kadang diperdagangkan seperti meme coin.”

Analis Hedgeye Risk Management, Jay Van Sciver, yang punya posisi jual dan kritis ke Musk, pikir premi itu jauh lebih tinggi.

“Tesla punya premi saham yang sangat besar,” kata Van Sciver. “Kamu bakal kehilangan premi teknologi Tesla kalau Musk pergi karena dia dianggap entrepreneur jenius yang bikin semua berjalan.”

“Realitanya, pendapatan Tesla datang dari jual mobil dan layanan mobil,” jelas Van Sciver. “Kalau dinilai seperti perusahaan mobil, sahamnya bisa turun 80-90%.” Tesla melaporkan penurunan pengiriman di 2024 untuk pertama kalinya dalam lebih dari 10 tahun.

Rentetan kontroversi Musk—dari tuduhan pemakaian narkoba berat sampai salam Nazi—hampir tak berpengaruh ke investor setia. “Yang kamu dapatkan adalah CEO yang sangat karismatik dan brilian,” kata Parmar.

Tapi masuknya Musk ke politik, terutama perseteruannya dengan Trump, tunjukkan betapa cepat premi saham Tesla bisa terkikis. Minggu lalu, Musk minta Trump diimpeach dan menuduh presiden “ada di berkas Epstein,” merujuk ke pedagang seks Jeffrey Epstein.

MEMBACA  Jean-Marie Le Pen, pemimpin jangka panjang sayap kanan jauh Prancis, meninggal pada usia 96 tahun

Baca selengkapnya: Cara hindari kejutan harga asuransi mobil Tesla

Hinaan CEO Tesla di medsos muncul setelah dia mengkritik RUU pajak dan belanja Trump , yang termasuk potongan kredit EV $7.500. Trump balas dengan ancaman batalkan kontrak pemerintah AS dengan perusahaan Musk. Pertengkaran ini buat saham Tesla anjlok 14% Kamis lalu. Besoknya, Trump bilang Musk “sudah gila.”

“Trump punya sejuta cara buat bikin Elon Musk sengsara,” kata Van Sciver. Misalnya, dia bisa kenakan tarif ke Tesla, seperti ancaman ke Apple.

Saham Tesla pulih minggu ini setelah kedua pihak berdamai. Saham naik hampir 6% Selasa setelah Trump mundur dari rencana jual Tesla merahnya dan bilang dia “tak masalah” bicara dengan Musk. CEO Tesla bilang Rabu bahwa dia menyesal atas beberapa postingannya tentang presiden.

Persahabatan Trump dan Musk, “teman pertama,” dulu dianggap untung untuk proyek robotaxi Tesla. Musk sempat memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah AS yang kontroversial Januari lalu, tapi keluar Mei setelah upayanya bikin saham Tesla jatuh dari $488 di Desember ke $220 April.

Meski minggu ini naik, saham masih turun 20% tahun ini, diperdagangkan sekitar $333.

“Saat Trump menang, pasar berasumsi Tesla akan diuntungkan kebijakan Trump karena Elon… mungkin bisa desak kebijakan EV lebih baik atau bantu buat standar keamanan mobil otonom,” kata analis Morningstar, Seth Goldstein, ke Yahoo Finance.

Saat ini, Tesla butuh izin pemerintah daerah untuk operasikan robotaxi, jelasnya. “Kalau bisa diganti standar federal, itu bisa percepat waktu Tesla ke pasar dan hapus kendala regulasi,” kata Goldstein. Tesla akan gelar acara robotaxi 12 Juni.

Meski analis optimis punya harapan tinggi untuk ekspansi Tesla ke mobil self-driving, perusahaan itu harus hadapi persaingan ketat dari rival robotaxi, Waymo milik Alphabet (GOOGL, GOOG), yang memimpin pasar.

MEMBACA  Trump Ucapkan Selamat kepada Pimpinan Republik atas 'Kemenangan Besar' Akhiri Shutdown

Acara hari Kamis mungkin bisa jelasin **apakah Tesla bisa nyusul**.

Sebelum acara, analis di Argus Research dan Baird turunin rating saham Tesla dari Beli ke Tahan, sebagian karena efek pertengkaran Musk-Trump pada saham.

Investor Tesla, Parmar, bilang ke Yahoo Finance, *”Ada kekhawatiran kalau presiden beneran ga suka Elon dan mau hukum dia, dia bisa bikin susah Elon dapat izin regulasi utk mobil-mobil yang mau dia luncurkan yang bisa nyetir sendiri.”*

*”Menurutku, yang lebih tenang bakal menang,”* katanya.

Tapi ada juga yang ragu bakal damai lama. *”Aku sangsi Trump bakal baikan sama Elon setelah dia ngomong kasar,”* kata Van Sciver dari Hedgeye.

**Baikan atau ngga?** Presiden Trump dan CEO Tesla Elon Musk punya hubungan panas bulan lalu. · Foto oleh Andrew Harnik/Getty Images

Laura Bratton adalah reporter Yahoo Finance. Ikuti dia di Bluesky @laurabratton.bsky.social. Email ke [email protected].

[Klik disini buat baca berita teknologi terbaru yang pengaruhin pasar saham](https://finance.yahoo.com/tech)

[Baca berita keuangan dan bisnis terbaru dari Yahoo Finance](https://finance.yahoo.com/news/)