Dua teman sejak kecil sekarang jadi pusat kasus penipuan bernilai jutaan dolar di New York. Awalnya mereka punya bisnis pinjaman anggur mewah yang janjikan keuntungan besar, tapi malah rugikan investor hampir $100 juta.
James Wellesley, pengacara Inggris yang dicabut izinnya, dan mantan rekan bisnisnya, Stephen Burton, mendirikan dan jalankan Bordeaux Cellars, perusahaan yang sedang diselidiki. Wellesley diekstradisi ke AS dua minggu lalu untuk hadapi tuduhan penipuan dan pencucian uang. Burton sudah diekstradisi tahun 2023.
Awalnya keduanya mengaku tidak bersalah. Tapi, hari Kamis, Burton ubah pengakuannya jadi bersalah di pengadilan Brooklyn.
Jaksa AS bilang Burton mengaku bersalah atas konspirasi penipuan dan pencucian uang. Dia bisa dipenjara maksimal 20 tahun. Hukumannya akan diumumkan tanggal 6 Januari. Burton juga wajib bayar ganti rugi, tapi jumlahnya tidak disebutkan.
Tuduhan terhadap Burton dan Wellesley, yang diajukan tahun 2022, menyatakan mereka kumpulkan $99,4 juta dari 140 investor, 71 di antaranya dari AS. Investor rugi total $25 juta. Menurut jaksa, Bordeaux Cellars sebenarnya tidak punya anggur yang dijadikan jaminan, dan banyak botol yang terdaftar tidak pernah ada.
Mereka dituduh konspirasi penipuan, tiga tuduhan penipuan, dan satu tuduhan pencucian uang. Jika terbukti bersalah, masing-masing bisa dipenjara 20 tahun.
"Tidak seperti anggur mahal yang mereka klaim punya," kata Jaksa AS Breon Peace, "kebohongan mereka pada investor tidak bertahan lama."
Burton, yang mengaku lulusan Stanford Business School, disebut otak di balik Bordeaux Cellars dan mendirikan perusahaan tahun 2010. Bisnisnya menawarkan pinjaman jangka pendek dengan jaminan anggur mahal, seperti Château Lafleur dan Domaine de la Romanée-Conti, dengan janji untung hingga 12%.
Awalnya, semuanya terlihat baik. Investor dapat pembayaran bunga dan laporan rutin. Burton, dengan pengetahuan anggurnya yang meyakinkan, sering bergaul dengan kalangan elit di London, New York, dan Hong Kong. Wellesley, yang handle keuangan perusahaan, pernah dipenjara tahun 2013-2016 karena kasus penipuan properti mewah senilai $7,7 juta. Dia juga pernah bermasalah hukum tahun 1990-an hingga kehilangan izin praktik hukum.
Tahun 2019, skema mereka mulai runtuh saat pembayaran bunga berhenti dan kantor Bordeaux Cellars di London tidak bisa dihubungi. Satu investor yang kirim $200.000 sadar anggur jaminannya tidak ada. Menurut jaksa, ini cuma skema Ponzi.
Burton ditangkap di Inggris tanggal 14 Februari 2019. Polisi temukan dua paspor palsu, emas, jam mahal, dan sekitar $1 juta dalam berbagai mata uang. Dia dihukum 4 tahun penjara di Inggris, tapi dibebaskan tahun 2020 dan kabur dari Inggris saat AS selidiki Bordeaux Cellars. Tahun 2022, dia ditahan di Maroko karena pakai paspor Zimbabwe palsu.
Wellesley ditangkap tahun 2022 dan dipenjara di Inggris sebelum diekstradisi ke New York tanggal 11 Juli. Belum jelas apakah pengakuan Burton akan pengaruhi nasib Wellesley. Tanggal sidang belum ditentukan. Pengacara keduanya tidak memberikan komentar.