99 Speed Mart, salah satu rantai toko serba ada terbesar di Malaysia, termasuk perusahaan baru di daftar Southeast Asia 500. Mereka melakukan IPO tahun 2024, yang terbesar di Malaysia dalam 7 tahun.
Dengan pendapatan $2,2 miliar, 99 Speed Mart masuk peringkat 158 dalam daftar perusahaan terbesar di Asia Tenggara. Sekarang mereka punya 2.833 toko dan 20 pusat distribusi di Malaysia. Rencananya mau buka sampe 3.000 toko di akhir tahun.
Tapi kesuksesan 99 Speed Mart gak lepas dari kisah pendirinya, Lee Thiam Wah.
Lee kena polio waktu kecil dan tidak bisa jalan sejak itu. “Gak ada yang mau hire aku karena kondisi fisikku,” katanya ke Forbes tahun 2010. Dia ingat nasehat kakeknya: “Kalau gak kerja keras, mau jadi apa?”
KG Krishnan—Bloomberg via Getty Images
Lee memulai karir dengan jualan makanan di pinggir jalan. Tahun 1987, dia buka toko kecil pertamanya, lalu dirikan Ninety Nine Market di 1992. Tahun 1998, dia udah punya 8 toko, dan akhirnya bikin 99 Speed Mart di 2000.
Sekarang, 99 Speed Mart pemain minimarket terbesar di Malaysia, kuasai 40% pasar saingan brand global kayak 7-Eleven. Mereka juga pegang 11% pasar grosir.
IPO September taun lalu berhasil kumpulin $532 juta, bikin Lee jadi miliarder dan salah satu orang terkaya Malaysia.
Dana IPO bakal dipakai buat ekspansi global. Lee bilang ke Bloomberg dia cari peluang di luar negeri, tapi belum ada rencana pasti. (Dulu pernah buka di Singapura, tapi tutup karena COVID).
Selain pegang 99 Speed Mart, Lee juga punya waralaba Burger King di Malaysia-Singapura dan jadi pemegang saham terbesar ketiga di Alliance Bank Malaysia.
Saham 99 Speed Mart naik 9,57% sejak IPO, sementara indeks saham utama Malaysia turun 8% di periode yang sama.