Andrew Cuomo meminta lawannya dalam pilkada New York, Zohran Mamdani, untuk meninggalkan apartemennya yang disubsidi sewa. Dia juga mengusulkan rencana yang akan membatasi akses perumahan bagi warga kelas menengah.
“Saya minta kamu pindah sekarang,” tulis Cuomo di postingan media sosial yang banyak dilihat. Dia sebut Mamdani sebagai “orang kaya” yang mengambil tempat yang bisa dipakai keluarga miskin.
Serangan ini jadi viral dan memicu debat tentang siapa yang berhak dapat apartemen subsidi di New York. Sekitar 40% apartemen di kota ini disubsidi dan terbuka untuk semua orang.
Cuomo melakukan ini saat dia maju sebagai calon independen melawan Mamdani, seorang sosialis demokrat yang mengalahkannya dalam pemilu sebelumnya dengan janji harga sewa terjangkau.
Mamdani, yang gajinya $143.000 per tahun sebagai anggota legislatif, bayar $2.300 per bulan untuk apartemen satu kamar di Queens yang dia tinggali bersama istrinya. Cuomo bilang ini “memalukan”.
Sedangkan Cuomo, yang kaya raya, bayar $8.000 per bulan untuk apartemen mewah di Manhattan.
Cuomo belakangan aktif di media sosial dan sering sebut lawannya “berhak istimewa”. Ibu Mamdani sutradara sukses dan ayahnya dosen di Columbia University.
Cuomo bahkan buat usulan hukum bernama “Hukum Zohran” yang larang apartemen subsidi disewakan ke orang kaya – yaitu yang bayar kurang dari 30% gaji untuk sewa.
Program subsidi sewa sekarang tidak ada batas penghasilan. Tapi usulan Cuomo dikritik karena akan buat orang harus bayar mahal untuk sewa.
“Ini ide buruk dari orang yang tidak paham pasar properti,” kata Ellen Davidson, pengacara perumahan.
Asosiasi pemilik properti yang dukung Cuomo tidak tanggapi usulan ini. Tapi mereka setuju perlu ada batas penghasilan untuk dapat subsidi.
Pihak Mamdani bilang usulan Cuomo menunjukkan dia putus asa dan tidak paham masalah warga biasa.
Memperkenalkan Fortune Global 500 2025, daftar perusahaan terbesar di dunia. Lihat daftarnya.