CEO Airbnb Brian Chesky Mengungkapkan Ayahnya Memberinya ‘Jasa Besar’ dengan Tak Pernah Memujinya—Pelajaran yang Dia Pertahankan Saat Membangun Raksasa Senilai $82 Miliar

Airbnb CEO Brian Chesky mengungkapkan bahwa ayahnya tidak pernah memuji kecerdasannya, tapi sikap keras itu mungkin justru yang ia butuhkan untuk meraih sukses. Sekarang, filosofi itu ia terapkan sebagai pemimpin perusahaan Fortune 500 senilai $82 miliar: “Kalau aku bilang seseorang bisa lebih baik… artinya aku melihat potensi dalam dirimu yang mungkin kamu tidak sadar.”

Kegagalan bisa sulit diterima bagi seorang pengusaha.

Tapi, bagi CEO Airbnb Brian Chesky, sikap tegas dari ayahnnya membantunya mengatasi takut kehilangan segalanya—dan mungkin jadi rahasia kesuksesan perusahaanya.

“Ayahku tidak pernah bilang aku berbakat atau pintar, dan itu mungkin membantuku,” kata Chesky di podcast A Bit of Optimism milik Simon Sinek.

“Dia hanya menghargai usaha… kalau kamu memuji anak karena mereka sudah bagus dari lahir, mereka akan takut mencoba karena tidak ingin mengecewakanmu. Tapi kalau kamu hargai usaha, satu-satunya cara gagal adalah tidak mencoba sepenuhnya.”

Pelajaran ini sangat dibutuhkan saat awal Airbnb, kata Chesky, ketika banyak investor meragukan perusahaan itu bisa berkembang. Dan Chesky juga tidak bisa dapat simpati dari ibunya—dia mengungkapkan ibunya juga tidak takut mengatakan yang sebenarnya.

“Saat itu, ibuku bilang, ‘Jadi kamu tidak punya pekerjaan dengan asuransi kesehatan lagi ya.'” Chesky cerita ke mahasiswa di Stanford University. “Aku jawab, ‘Tidak, Bu, aku pengusaha.’ Dia balas, ‘Tidak, kamu nganggur.'”

Tapi alih-alih menyerah, Chesky ubah sikap keras itu jadi motivasi—dan sekarang, usahanya berhasil. Airbnb sekarang bernilai lebih dari $82 miliar.

Fortune menghubungi Chesky untuk komentar.

‘Tugas pemimpin adalah membuat semua orang melakukan yang terbaik’

Sebagai CEO perusahaan Fortune 500 (Airbnb peringkat 382), Chesky mengembangkan gaya kepemimpinan yang menghargai kesuksesan. Dia bilang di podcast A Bit of Optimism bahwa ia mencoba bantu karyawannya “melampaui potensi mereka.”

MEMBACA  Keir Starmer bersiap menghadapi tarif Donald Trump saat harapan kesepakatan perdagangan memudar

“Menurutku, tugas pemimpin adalah membuat semua orang melakukan yang terbaik, tapi bukan sekedar ikut-ikutan,” kata Chesky. “Maksudku lebih dari yang kamu kira bisa. Kalau aku bilang kamu bisa lebih baik, bukan berarti kamu tidak cukup baik. Artinya aku lihat potensi dalam dirimu yang mungkin kamu tidak sadar, dan aku yakin kita bisa lebih.”

“Sebagian besar kepemimpinan adalah percaya. Hadiah terbesar pemimpin adalah percaya pada seseorang,” tambahnya.

Chesky belajar filosofi ini sebagian dari orang tuanya, tapi juga dari mentor seperti mantan Presiden Barack Obama. Bahkan, mereka dulu bicara tiap minggu. Obama menasihatinya untuk jadi pemimpin yang disengaja, yang berpikir panjang tentang hubungan dan dampak yang ingin dibuat.

Miliarder yang tidak takut gagal

Chesky bukan satu-satunya pendiri—atau miliarder—yang terbuka tentang tidak takut gagal. Misalnya, Bill Gates dan Mark Cuban sering cerita tentang pengalaman mereka gagal. Meski banyak usaha yang tidak sukses tidak dikenal publik, mereka berdua bilang pengalaman itu membentuk mereka.

Di bukunya, Gates mendorong orang untuk menerima berita buruk sebagai pelajaran: “Kamu belajar darinya. Semua tergantung cara kamu hadapi kegagalan. Dan percayalah, kami tahu banyak tentang kegagalan di Microsoft.”

Di zaman sekarang, terutama dengan AI, penting sekali untuk mengambil risiko, kata Cuban tahun 2023.

“Meski terlihat banyak dan rumit, kamu harus cukup penasaran untuk memahaminya,” kata Cuban. Kalau tidak, “seseorang akan mengalahkanmu.”

“Tidak masalah berapa kali kamu gagal,” tambahnya. “Kamu hanya perlu benar sekali saja.”

Cerita ini awalnya muncul di Fortune.com