Bukan AI Penyebab Anda Dirumahkan (atau Tidak Direkrut), Ungkap Agen Penyalur Tenaga Kerja Terkemuka. Keterampilan Anda Tidak Sesuai.

Menurut laporan terbaru dari ManpowerGroup, penyebab utama banyak orang kehilangan pekerjaan saat ini bukanlah AI. Masalahnya lebih pada permintaan yang lemah, kondisi ekonomi sulit, dan ketidakcocokan keterampilan.

Survei mereka menunjukkan, pekerja yang tidak punya gabungan keterampilan teknis dan sosial lebih berisiko daripada yang kemampuannya sesuai kebutuhan perusahaan.

Secara global, 40% perusahaan berencana menambah staf di kuartal pertama 2026, tapi jumlahnya lebih sedikit dibandingkan sebelumnya.

Di berbagai wilayah, situasinya berbeda-beda. Amerika Utara paling lemah, sementara kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah lebih optimis.

Kekurangan Bakat, Bukan Kekurangan Pekerjaan

72% organisasi masih kesulitan menemukan tenaga terampil. Ini menunjukkan yang terjadi adalah kekurangan bakat, bukan kekurangan lowongan pekerjaan.

Kekurangan paling parah ada di sektor informasi dan layanan publik seperti kesehatan.

Keterampilan AI Langka, tapi AI Bukan Penyebab PHK

Jika AI penyebab utama PHK, perusahaan tidak akan kesulitan mencari karyawan dengan keahlian AI. Faktanya, 20% perusahaan sulit mencari pengembang AI, dan 19% kesulitan mencari yang melek AI.

Saat perusahaan mengurangi staff, alasan utama mereka adalah masalah ekonomi, bukan otomatisasi.

Ketidakcocokan Keterampilan adalah Inti Masalah

Laporan ini menekankan bahwa ketidakcocokan keterampilan adalah masalah utama di pasar tenaga kerja. Keterampilan yang dibutuhkan perusahaan telah berubah.

Selain keterampilan teknis, perusahaan sangat mencari soft skill seperti komunikasi, kolaborasi, dan kerja tim.

Banyak perusahaan mencoba mengatasi masalah ini dengan melatih ulang karyawan mereka sendiri. Pelatihan ini adalah strategi paling umum untuk mengatasi kekurangan bakat.

Perusahaan besar sangat fokus pada pendekatan ini.

Perlu diingat, survei ini hanya melihat ke depan satu kuartal. Dalam jangka panjang, dampak AI bisa lebih besar. Para ekonom Goldman Sachs menulis bahwa dampak penuh AI baru akan terlihat jelas saat resesi terjadi.

MEMBACA  Pedagang Berkecepatan Tinggi Menghasilkan $7 Miliar dalam Lonjakan Pasar Opsi India

Mereka menyebut kemungkinan adanya "pertumbuhan tanpa penyerapan tenaga kerja" di masa depan.

Tapi untuk saat ini, survei Manpower menunjukkan pertumbuhan masih akan diisi dengan merekrut manusia yang punya keterampilan AI yang tepat.

Untuk artikel ini, wartawan Fortune menggunakan AI generatif sebagai alat riset. Editor memverifikasi keakuratan informasisebelum publikasi.