Bos Instagram Ungkap 2 Sifat Kunci Engineer AI Sukses: Gelar Ivy League Bukan Syarat Utama

Sekarang, banyak anak muda yang cari kerja ambil gelar pendidikan yang lebih tinggi untuk lindungi diri dari ancaman AI. Tapi CEO salah satu perusahaan media sosial terbesar bilang, untuk jadi ahli AI yang top, belum tentu perlu punya gelar dari universitas terkenal.

Adam Mosseri, pemimpin Instagram, menjelaskan bahwa insinyur AI biasanya punya dua kesamaan: mereka scrappy (pemberani dan suka coba-coba) dan cepat belajar.

"Orang-orang ini pembelajar cepat yang aktif bereksperimen," kata Mosseri di podcast Good Guys.

Dia menambahkan bahwa bakat AI jenis baru ini sangat beda dari insinyur Silicon Valley yang tradisional. Yang dicari bukan tipe yang selalu ikuti cara yang benar dan sempurna, tapi lebih ke orang yang suka praktek langsung.

Gaji untuk ahli AI juga jadi sangat tinggi. Salah satu sebabnya adalah ilmu ini sangat baru dan tidak bisa dipelajari di sekolah biasa. Banyak dari ahli ini masih berumur 20-an tahun.

Perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Meta bahkan dikabarkan tawarkan bonus hingga $100 juta untuk rekrut pegawai dari OpenAI. Mosseri bilang, jumlahnya mungkin dilebih-lebihkan, tapi tetap saja sangat besar karena hanya sedikit orang yang bisa kerjakan model AI yang paling mutakhir.

"Persaingan untuk merekrut bakat ini sangat ketat, jadi biayanya jadi mahal sekali," jelasnya.

Alexandr Wang, pendiri miliader Scale AI yang masih 28 tahun, setuju dengan hal ini. Dia bilang, "vibe-coding" – yaitu menggunakan AI untuk bantu menulis kode program – punya potensi besar untuk programmer muda.

Menurutnya, orang yang banyak menghabiskan waktu dengan alat AI sekarang, akan punya keuntungan besar di masa depan, sama seperti Bill Gates dan Mark Zuckerberg yang tumbuh bersama komputer pribadi dulu.

MEMBACA  Alasan Bristlemoon Global Fund Yakin Masa Depan PAR Technology Corporation (PAR) Cerah

"Dulu waktu komputer pribadi pertama muncul, orang yang paling banyak menghabiskan waktu dengannya punya keuntungan besar di ekonomi masa depan," kata Wang. "Saya pikir momen itu sedang terjadi sekarang."