Taylor Price, atau dikenal di internet sebagai "Priceless Tay," adalah seorang edukator keuangan dari Generasi Z. Dia punya misi untuk menutup kesenjangan literasi keuangan bagi anak muda.
Di awal tahun 2019, Price, yang punya gelar sarjana di bidang keuangan dan manajemen, memulai sebuah blog keuangan pribadi. Sekarang blognya sudah jadi brand besar di banyak platform, dengan lebih dari satu juta pengikut di TikTok dan didukung komunitas aktif di Instagram dan YouTube.
Price, yang sekarang berusia 25 tahun, juga adalah pendiri Fifecta. Fifecta adalah sebuah platform online yang dibuat untuk bantu Gen Z otomatiskan tabungan, pahami investasi, dan bangun rasa percaya diri dalam mengatur uang mereka.
Melalui kontennya, Price menekankan bahwa literasi keuangan bukan cuma sumber daya untuk bangun kekayaan, tapi juga alat untuk pemberdayaan diri: "Begitu kamu tahu nilai dirimu, kamu akan berhenti mengalah di pekerjaan, dalam hubungan, dan dalam hal uang," katanya.
Dalam wawancara ini, yang sudah disunting agar lebih singkat dan jelas, Price membahas pensiun, kemandirian finansial, dan bagaimana Gen Z mengubah cara pandang tentang uang.
MarketWatch: Apa yang pertama kali bikin kamu sadar ada kesenjangan antara belajar finance dan memahami keuangan pribadi?
Price: Waktu saya pindah jurusan ke finance di kuliah, saya berharap akan belajar hal-hal dasar — cara bayar pajak, arti skor kredit, dan kenapa itu semua penting dalam hidup saya. Tapi malah, saya langsung belajar tentang discounted cash flow, pemodelan keuangan, dan analisis laporan keuangan yang rumit. Saya bisa menilai perusahaan miliaran dolar, tapi saya tidak tahu cara mengelola gaji saya sendiri.
Waktu saya tanya pembimbing akademik saya apakah ada kursus tentang keuangan pribadi, jawabannya bikin saya kaget: "Tidak, kami tidak punya." Universitas terkemuka, gelar finance — tapi tidak ada satu pun kelas wajib tentang mengelola uang pribadi. Kamu bisa lulus dan tahu cara menentukan harga IPO tapi tidak bisa membuat anggaran. Itu sangat tidak masuk akal.
MarketWatch: Bagaimana kamu menutup kesenjangan pengetahuan itu untuk dirimu sendiri dan orang lain?
Price: Saya lakukan apa yang akan dilakukan anak muda: saya bicarakan online. Saya mulai blog yang menceritakan perjalanan saya. Saya menulis hal-hal seperti, "Hei, saya kuliah jurusan finance, tapi saya baru mulai jalur keuangan saya sendiri. Ibu saya cerita tentang sesuatu namanya Roth IRA. Saya buat ini umur 18 tahun. Ini alasannya mungkin kamu harus coba juga." Atau, "Saya sedang apply kartu kredit pertama saya. Ini artinya."
MarketWatch: Konsep keuangan apa yang paling penting yang kamu coba ajarkan?
Price: Bunga majemuk, pasti. Einstein katanya menyebutnya keajaiban dunia kedelapan, dan sekali kamu lihat cara kerjanya, kamu akan paham. Ini bukan cuma tentang menabung. Ini tentang waktu yang menjadi aset terbesarmu.
Ini contoh yang saya tunjukkan ke semua orang: Investasi $500 per bulan mulai umur 25, dengan return rata-rata 8%, kamu akan punya sekitar $1,7 juta pada umur 65. Tunggu 10 tahun dan mulai di umur 35 dengan investasi bulanan $500 yang sama? Hasilnya cuma sekitar $745.000. Usaha, disiplin, dan kontribusi bulanan yang sama, tapi penundaan sepuluh tahun itu membuatmu kehilangan hampir satu juta dolar.
Itu bukan hukuman karena melakukan kesalahan. Itu adalah harga dari hanya sekedar menunggu. Waktu adalah bahan rahasianya, dan kamu tidak bisa membelinya kembali.
MarketWatch: Apa saranmu untuk anak muda yang baru mau mulai investasi?
Price: Mulai sekarang. Bukan tahun depan, bukan ketika kamu dapat "pekerjaan sungguhan," bukan ketika kamu dapat lebih banyak uang, tapi sekarang. Bahkan investasi $50 sebulan di umur 18 akan lebih baik hasilnya daripada $500 sebulan mulai umur 30. Kamu tidak bisa mengejar waktu yang hilang dalam investasi, tidak peduli berapa banyak uang yang kamu investasikan nanti.
Alat nomor satu saya untuk anak muda? Roth IRA. Untuk tahun 2026, kamu bisa menyetor sampai $7.500 setahun, dan inilah keajaibannya: Setiap dolar dari pertumbuhannya bebas pajak. Kamu investasi dengan uang setelah pajak sekarang ketika pajak kamu mungkin rendah, dan ketika kamu ambil uangnya saat pensiun, IRS tidak dapat apa-apa. Tidak sepeser pun.
Bayangkan: 40 atau 50 tahun pertumbuhan bunga majemuk dan kamu tidak pernah bayar pajak untuk keuntungannya. Itu bisa dengan mudahnya menjadi ratusan ribu dolar yang tetap di kantongmu, bukan ke pemerintah. Itu adalah kekuatan membangun kekayaan untuk generasi.
MarketWatch: Menurutmu, bagaimana definisi kesuksesan finansial Gen Z beda dengan generasi sebelumnya?
Price: Generasi orang tua kita fokus sekali pada kepemilikan rumah. Itu adalah puncak kesuksesan, Mimpi Amerika. Gen Z? Kami lihat harga rumah naik tajam sementara gaji stagnan. Kami lihat orang tua kami kehilangan rumah di tahun 2008. Kami mendefinisikan ulang seperti apa kesuksesan itu.
Gen Z tidak mau miskin karena rumah. Mereka mau kebebasan finansial, kemampuan untuk bekerja karena mereka mau, bukan karena terpaksa. Mereka mau fleksibilitas, pengalaman, dan otonomi. Mereka lebih memilih investasi di reksa dana indeks dan jalan-jalan keliling dunia daripada terikat dengan hipotek 30 tahun dan pagar putih. Itu bukan tidak bertanggung jawab. Itu adalah perubahan mendasar dalam prioritas, dan konten saya mencerminkan realitas itu.
MarketWatch: Apa arti kebebasan finansial bagi Gen Z?
Price: Bagi Gen Z, kebebasan finansial bukan tentang punya rumah. Ini tentang memiliki waktumu sendiri. Di sinilah "Coast FI" muncul. Artinya berinvestasi cukup di usia muda sehingga pertumbuhan bunga majemuk saja sudah bisa membawamu ke tujuan pensiunmu. Jika targetmu $2 juta dan kamu sudah membangun sekitar $400.000 di awal usia 30-an, kamu bisa berhenti menyetor dan biarkan waktu menyelesaikan sisanya. Uang yang biasa kamu tabung setiap bulan menjadi kebebasan untuk mengambil pekerjaan bergaji rendah yang kamu suka, memulai bisnis, atau traveling.
Tujuannya bukan untuk berhenti bekerja; tapi untuk berhenti terjebak oleh pekerjaan. Kebanyakan orang bekerja sampai mereka mampu untuk berhenti. Coast FI membalik itu: Masa depanmu sudah aman, jadi kamu bekerja karena kamu mau, bukan karena harus. Itulah kebebasan finansial yang sebenarnya.
MarketWatch: Ngomong-ngomong soal pensiun, apa pendapatmu tentang konsep itu?
Price: Saya tidak percaya pada pensiun tradisional, dan datanya mendukung itu. Di tempat seperti Okinawa, Sardinia, dan Loma Linda, yang disebut Zona Biru dimana orang sering hidup sampai lebih dari 100 tahun, tidak ada yang benar-benar pensiun. Mereka tetap terlibat, punya tujuan, dan terhubung dengan komunitas mereka sampai usia tua.
Bandingkan dengan cerita khas Amerika: Seseorang pensiun di umur 65, main golf selama enam bulan, lalu kesehatannya menurun. Saya pernah lihat itu terjadi. Bukan pekerjaan yang membunuh orang — tapi kehilangan makna.
Saya tidak bilang kamu harus kerja keras selamanya. Rancanglah kehidupan yang tidak perlu kamu hindari. Kemandirian finansial bukan tentang berhenti bekerja. Ini tentang memiliki kebebasan untuk mengejar pekerjaan yang berarti, dibayar atau tidak. Tujuannya bukan untuk pensiun dari sesuatu. Tapi pensiun ke sesuatu yang lebih baik.
MarketWatch: Apa visi jangka panjangmu untuk edukasi keuangan dan peran apa yang ingin kamu mainkan?
Price: Literasi keuangan seharusnya bukan hak istimewa bagi mereka yang beruntung punya orang tua yang paham hal ini atau tinggal di negara bagian yang tepat. Itu harus universal. Setiap anak muda berhak memahami cara kerja uang sebelum mereka tenggelam dalam pinjaman mahasiswa atau hutang kartu kredit.