Saham Home Depot (HD) tutup turun lebih dari 6% pada hari Selasa. Ini terjadi setelah perusahaan melaporkan pendapatan yang lebih rendah dari perkiraan untuk kuartal ketiga berturut-turut.
Perusahaan dapat $3.74 per saham di kuartal ketiga mereka. Angka ini lebih rendah dari perkiraan analis, yaitu $3.84. Penjualan di toko yang sama hanya naik 0.2%, yang menunjukkan permintaan yang lemah.
Saham Home Depot jatuh juga karena manajemen menurunkan panduan mereka. Sekarang mereka perkirakan laba per saham (EPS) akan turun 5% tahun ini.
Setelah penurunan ini, harga saham HD sudah turun sekitar 20% dibandingkan harga tertinggi di bulan September.
www.barchart.com
Meskipun pendapatannya kurang bagus, ada beberapa alasan untuk investor jangka panjang beli saham HD saat harganya turun.
Menurut manajemen, perusahaan tetap memimpin di pasar dan terus mengambil pangsa pasar dari pesaing. Akuisisi GMS, yang memberikan penjualan $900 juta, menunjukkan ekspansi ke segmen kontraktor profesional yang lebih menguntungkan.
Di kuartal ketiga, penjualan platform digital Home Depot tumbuh 11% dari tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa strategi omnichannel dan perbaikan operasi mereka berhasil, memposisikan perusahaan untuk pemulihan masa depan.
Dividen saham Home Depot sebesar 2.73% adalah alasan bagus lain untuk memegang saham ini hingga tahun 2026.
Dinamika suku bunga bisa menjadi katalis untuk pemulihan harga saham HD tahun depan.
Federal Reserve sudah mulai memotong suku bunga, dan diperkirakan akan turun lagi di tahun 2026. Ini diharap bisa menghidupkan kembali pasar perumahan.
Home Depot melayani kontraktor profesional dan pelanggan DIY, sehingga mereka akan diuntungkan jika pasar perumahan pulih.
Yang lebih penting, perusahaan yang ada di NYSE ini sekarang diperdagangkan pada harga jual (P/S) ratio hanya 2.23x. Ini membuatnya relatif murah dibandingkan dengan rata-rata historisnya.
Analis Wall Street juga tetap optimis dengan saham Home Depot meskipun laporan pendapatannya kurang bagus.