Beli Saham Alibaba yang Anjlok 17% Sebelum 25 November? Ini Pertimbangannya.

Perusahaan teknologi besar dari Cina, Alibaba (BABA), akan mengumumkan hasil keuangannya untuk kuartal September pada tanggal 25 November. Menjelang pengumuman ini, harga saham BABA sudah turun sekitar 17% dari titik puncaknya yang baru saja dicapai di $192,67. Walaupun sudah turun, saham Alibaba masih naik lebih dari 80% sejak awal tahun ini. Ini menunjukkan ada optimisme tentang kemajuan perusahaan di bidang kecerdasan buatan (AI).

Tetapi, semangat investor sedikit berkurang karena ada kekhawatiran bahwa ledakan AI mungkin sudah berlebihan. Alibaba sudah menginvestasikan banyak uang ke divisi cloud-nya untuk bersaing di bidang AI. Mereka beli pusat data baru, infrastruktur canggih, dan tingkatkan layanan untuk memenuhi permintaan yang naik. Investasi ini penting untuk masa depan, tapi bisa bikin margin keuntungan jangka pendek mereka turun dan buat orang bertanya-tanya apakah pengeluaran besar-besaran untuk AI ini akan memberikan hasil yang nyata.

Data opsi menunjukkan bahwa pedagang memperkirakan pergerakan saham sekitar 6,1% setelah laporan keuangan, sedikit lebih rendah dari rata-rata pergerakan 7,69% selama setahun terakhir. Perlu diingat, setelah laporan keuangan terakhir, saham Alibaba melonjak sekitar 12,9%.

www.barchart.com

Kuartal September Alibaba kemungkinan dapat dorongan dari Cloud Intelligence Group. Divisi ini tumbuh 26% pada kuartal sebelumnya. Pertumbuhannya didukung oleh pendapatan dari cloud publik, termasuk penggunaan produk-produk AI. Selama delapan kuartal berturut-turut, produk AI mereka mencatat pertumbuhan pendapatan lebih dari 100%. Saat perusahaan lain makin banyak pakai AI, mereka butuh lebih banyak daya komputasi, penyimpanan, dan layanan cloud yang lebih canggih. Perubahan ini menguntungkan Alibaba.

Manajemen Alibaba mengatakan tren ini akan berlanjut. Mereka menyebutkan bahwa banyak perusahaan sekarang cepat-cepat memasukkan model AI yang lebih canggih ke operasi mereka. Hal ini menciptakan aplikasi baru dan meningkatkan permintaan untuk komputasi, penyimpanan, dan sumber daya cloud lainnya. Alibaba percaya bisnis cloud-nya akan terus naik dalam beberapa kuartal ke depan.

MEMBACA  Buku Masak Thanksgiving Legible dengan AI Sous Chef oleh Selebriti Cristina Ferrare Akan Ditampilkan di Acara Drew Barrymore oleh Investing.com

Cerita Berlanjut

Di bidang e-commerce, persaingan di Cina makin ketat. Untuk fokus lebih baik, Alibaba menggabungkan Grup Taobao dan Tmall, Ele.me, dan Fliggy ke dalam satu grup. Tujuannya agar bisa bersaing lebih efektif dan memperkuat basis pelanggan setia. Jumlah anggota program 88VIP yang bernilai tinggi tumbuh dua digit dan sekarang lebih dari 53 juta pengguna. Alibaba berencana meningkatkan hubungan dengan pelanggan premium ini dengan memberikan lebih banyak nilai.

Pendapatan juga harusnya dapat dukungan dari aktivitas manajemen pelanggan. Kuartal lalu, pendapatan ini tumbuh 10%, dibantu oleh tarif baru untuk layanan software yang mulai September lalu dan penggunaan alat pemasaran berbasis AI mereka, Quanzhantui.

Namun, tidak semua berjalan baik untuk Alibaba. Walaupun pendapatannya tampak kuat, margin keuntungannya masih tertekan. Investasi besar di AI, infrastruktur cloud, dan layanan pesan-antar cepat diperkirakan akan mengurangi profitabilitas mereka.

Analis memperkirakan laba per saham untuk kuartal September adalah $0,49, turun tajam 74,6% dari tahun sebelumnya. Perusahaan juga sudah gagal memenuhi ekspektasi laba di tiga dari empat kuartal terakhir.

www.barchart.com

Penurunan saham Alibaba mencerminkan kehati-hatian tentang keberlanjutan tren AI dan dampak investasi besar mereka jangka pendek. Tapi, mesin pertumbuhan utama perusahaan, terutama cloud dan AI, tetap kuat. Ini didukung oleh makin banyaknya perusahaan yang pakai AI dan permintaan untuk layanan komputasi canggih. Selain itu, penggabungan platform e-commerce-nya dan basis pelanggan bernilai tinggi yang bertumbuh memposisikan Alibaba untuk pertumbuhan yang lebih stabil di pasar domestik yang kompetitif.

Walaupun tekanan pada margin dan sejarah gagal capai laba memperlihatkan risiko, prospek jangka panjang untuk saham Alibaba tetap kuat melihat kemampuan AI-nya yang terus berkembang. Analis juga optimis dengan saham BABA dan memberikan rating “Strong Buy”. Secara keseluruhan, penurunan harga saham Alibaba saat ini bisa dilihat sebagai peluang beli.

MEMBACA  Alvys Kumpulkan $40 Juta untuk Otomasi Operasi Angkutan dengan Presisi AI

Pada tanggal publikasi, Amit Singh tidak memiliki posisi (baik langsung maupun tidak langsung) di sekuritas mana pun yang disebut dalam artikel ini. Semua informasi dan data dalam artikel ini hanya untuk tujuan informasional. Artikel ini awalnya diterbitkan di Barchart.com