Buka Editor’s Digest secara gratis
Roula Khalaf, Editor FT, memilih cerita favoritnya dalam newsletter mingguan ini.
Gubernur Bank of Inggris bilang kalau perkiraan fiskal resmi UK terlalu optimis soal pemulihan pertumbuhan produktivitas. Dia meragukan asumsi yg penting bagi keuangan publik.
Andrew Bailey bilang Office for Budget Responsibility udah prediksi bakal ada pemulihan pertumbuhan produktivitas setelah turun sejak krisis finansial, tapi BoE “kurang yakin”.
“Kalau kamu ambil yg bisa disebut cerita OBR, menurutku itu lebih ke efek krisis finansial yg bakal hilang,” kata Bailey ke komite House of Lords Selasa lalu. “Aku sedikit ragu tentang itu.”
Ucapan gubernur ini nambah kekhawatiran soal prediksi yg penting bagi pandangan OBR tentang keuangan publik, karena produktivitas lebih tinggi bisa naikin pendapatan pajak. OBR di Maret memperingatkan skenario “produktivitas lebih rendah” bisa bikin pemerintah UK gagal capai target fiskal, dengan defisit anggaran sampai akhir dekade.
Setelah krisis finansial, OBR asumsikan pertumbuhan produktivitas bisa balik ke tingkat sebelumnya. Tapi mereka terpaksa turunin perkiraan karena datanya terus mengecewakan, turunin asumsi pertumbuhan produktivitas jangka menengah dari 2,2% ke 1,25%.
Pandangan terbaru OBR masih lebih positif dari banyak peramal lain, bikin spekulasi kalau Chancellor Rachel Reeves mungkin kena revisi besar OBR di musim gugur, yg mungkin butuh kenaikan pajak atau langkah lain buat tutup defisit.
“Mereka lebih percaya pertumbuhan produktivitas bakal balik ke pola sebelum krisis finansial dibanding kami,” kata Bailey di House of Lords Economic Affairs Committee. OBR nggak mau berkomentar.
Gubernur bilang perlu perkembangan teknologi besar buat dorong pertumbuhan produktivitas lebih tinggi, dengan AI jadi calon paling mungkin.
Tapi dia bilang inovasi seperti itu butuh waktu lama buat muncul di data produktivitas. “Kita semua masih bereksperimen dengan AI sekarang,” tambahnya.
Bailey bilang ada tiga “tantangan” utama yg tekan keuangan publik di banyak ekonomi maju — tekanan fiskal dari populasi menua, biaya adaptasi perubahan iklim, dan berakhirnya dividen perdamaian pasca-Perang Dingin, yg memaksa negara naikin belanja pertahanan.
Dia bicara pas pemimpin dunia bersiap untuk rapat puncak NATO, di mana Presiden Donald Trump minta sekutu naikin belanja pertahanan ke 5% dari GDP.
“Aku pikir penting — dan aku nggak mau terdengar menggurui — buat ada diskusi serius dengan publik tentang implikasi semua ini dan artinya buat perkembangan ekonomi serta utang publik,” kata Bailey.
Kekhawatiran di pasar obligasi global naik soal keberlanjutan beban utang ekonomi besar, karena suku bunga tinggi sejak pandemi gabung dengan penerbitan utang pemerintah besar-besaran, yg diperkirakan capai rekor $17 triliun di negara OECD tahun ini.
Biaya bunga utang sebagai bagian dari output ekonomi ada di level tertinggi dalam dekade, dan janji belanja pertahanan plus stimulus fiskal terbaru diperkirakan tambah tekanan.
Bailey pertanyakan fokus pasar pada prediksi OBR lima tahun ke depan untuk anggaran saat ini, mengingat ketidakpastian fiskal yg ada. OBR bilang di Maret kalau Reeves bakal nyaris capai aturan utama untuk keseimbangan anggaran dengan selisih kurang dari £10 miliar.
“Ada bahaya dalam over-interpretasi prediksi lima tahun,” katanya.
Gubernur tambahin kalau BoE bakal segera lakukan tinjauan internal tentang rencana pengurangan neraca lewat quantitative tightening (QT), sebelum putusan penjualan obligasi di September.
Bailey bilang ini bakal pertimbangkan penurunan harga obligasi terbaru