Barisan komputer di pusat data. Jason Marz/Getty Images
Paket anggaran baru Presiden Donald Trump termasuk insentif pajak untuk perusahaan semikonduktor.
Undang-Undang One Big Beautiful Bill punya aturan yang memaksa pembuat chip untuk cepat membangun pabrik.
Ini bisa jadi dorongan besar bagi perusahaan yang bikin chip di AS atau rencananya mau.
Sektor teknologi favorit Wall Street mungkin akan dapat dorongan baru.
Presiden Donald Trump menandatangani One, Big, Beautiful Bill Act jadi undang-undang pada 4 Juli, dan ada bagian yang bisa bantu saham semikonduktor AI naik lagi.
Perusahaan chip bakal dapat manfaat pajak besar karena pemerintah ingin dorong mereka buat bikin teknologi AI canggih di AS.
Menurut aturan baru, perusahaan yang mulai bangun pabrik chip di AS sebelum 2026 bisa dapat kredit pajak 35%, naik dari 25%.
Shay Boloor, Chief Market Strategist di Futurum Equities, bilang ada beberapa saham AI yang paling diuntungkan, terutama dua perusahaan ini.
"Intel dan Micron dapat keuntungan paling cepat," katanya. "Intel sedang berubah lewat Foundry Services, dan kredit ini penting untuk model capex mereka. Micron, dengan investasi memorinya di AS, juga menang diam-diam."
Dia tambahin Nvidia masih nomor satu di sektor ini, dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) mungkin juga dapat manfaat.
Banyak yang setuju dengan optimisme Boloor soal dampak undang-undang ini pada saham chip AI.
"Tak diragukan lagi, Advanced Manufacturing Investment Credit (AMIC) di bawah OBBB sangat bantu pabrik di AS, khususnya investasi TSMC ($165 miliar) dan Micron ($200 miliar), juga Intel walau lebih kecil," kata Scott Bickley dari Info-Tech Research Group.
Eugenia Mykuliak, Pendiri B2PRIME Group, juga tekankan manfaat untuk pembuat chip yang bangun pabrik di AS atau rencananya mau.
"Kebijakan ini bisa tingkatkan kinerja saham perusahaan yang investasi besar di pabrik chip lokal, karena investor suka dukungan kebijakan jelas untuk pertumbuhan jangka panjang," katanya. "Ini tunjukkan pemerintah serius dukung sektor ini dalam jangka panjang, bantu perusahaan lebih percaya diri dalam rencana."
Baca artikel aslinya di Business Insider.