Australia, populer di Hollywood, melawan ancaman tarif film asing 100% dari Trump

Australia masih ingin membuat “film-film hebat” dengan Amerika Serikat, kata Menteri Luar Negeri Penny Wong pada hari Selasa, ketika tarif baru mengancam rumah dari hits Hollywood seperti The Matrix, Elvis, dan Crocodile Dundee.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Minggu mengumumkan tarif 100% untuk semua film yang diproduksi di “tanah asing”, dengan mengatakan bahwa Tinsel Town yang sedang berjuang akan lebih baik dilayani oleh “film-film yang dibuat di Amerika”.

Sebutan “Aussiewood” selama bertahun-tahun telah menggunakan insentif pajak yang murah hati dan insentif uang lainnya untuk menarik pembuat film asing ke Australia, menghasilkan sejajar hit untuk studio-studio Hollywood besar.

Walaupun sedikit yang diketahui tentang bagaimana tarif tersebut mungkin bekerja, diplomat teratas Australia Wong mengatakan bahwa mereka berisiko pada akhirnya membuktikan kegagalan dengan para penonton film.

“Pesan kami adalah kita membuat film-film hebat bersama,” katanya kepada stasiun penyiaran nasional ABC.

“Kita memiliki film-film, film-film Amerika, yang difilmkan di sini di Australia. Kolaborasi itu adalah hal yang baik. Jadi, jangan menyusahkan hal itu.”

“Crocodile Dundee”, sebuah komedi tahun 1986 tentang seorang penggembala Australia yang dipindahkan ke New York City, membantu menempatkan industri film Australia yang masih muda di peta Amerika.

Sejak itu, beberapa sutradara papan atas Hollywood telah menggunakan Australia untuk membuat film-film blockbuster Marvel, instalmen Mission Impossible, dan pemenang box office seperti Elvis.

Tarif tersebut juga dapat membuat kerepotan bagi Selandia Baru yang berdekatan, yang terkenal meminjamkan pemandangan spektakulernya untuk trilogi Lord of the Rings yang dicintai.

Bos Komisi Film Selandia Baru Annie Murray mengatakan bahwa mereka masih berusaha untuk mengurai bagaimana tarif tersebut mungkin bekerja.

MEMBACA  Pakistan telah memenuhi semua persyaratan untuk kesepakatan bailout IMF, kata pejabat keuangan oleh Reuters.

“Kami berhati-hati, namun, ini adalah situasi yang berkembang dan masih terlalu dini untuk berspekulasi tentang apa yang bisa berarti,” kata dia kepada AFP.

Tarif tersebut tampaknya menargetkan model bisnis yang disukai oleh studio-studio Amerika yang mendapatkan insentif pajak untuk membuat film di negara-negara seperti Inggris, Kanada, Irlandia, dan Australia.

Survei terbaru dari eksekutif studio menemukan bahwa lima lokasi produksi favorit mereka semuanya berada di luar Amerika Serikat.

Pada awal tahun ini, Trump menunjuk bintang-bintang veteran Sylvester Stallone, Mel Gibson, dan Jon Voight untuk membawa kembali Hollywood “lebih besar, lebih baik, dan lebih kuat dari sebelumnya”.

Cerita ini awalnya dimuat di Fortune.com