Departemen Transportasi Amerika Serikat (DOT) memaafkan sebagian denda yang diberikan ke maskapai Southwest Airlines. Denda ini karena maskapai itu membatalkan ribuan penerbangan saat badai musim dingin tahun 2022.
Berdasarkan kesepakatan tahun 2023, Southwest setuju membayar denda sipil sebesar $140 juta. Pemerintah menyatakan itu denda terbesar yang pernah diberikan ke maskapai karena melanggar hukum perlindungan konsumen.
Sebagian besar uangnya untuk kompensasi penumpang. Tapi Southwest juga setuju bayar $35 juta ke Kas Negara. Mereka sudah bayar $12 juta di tahun 2024 dan $12 juta lagi awal tahun ini. DOT baru saja memutuskan untuk menghapus pembayaran terakhir sebesar $11 juta yang seharusnya dibayar Januari 2026.
Departemen tersebut mengatakan Southwest patut diberi keringanan karena telah meningkatkan kinerja ketepatan waktu dan berinvestasi dalam operasi jaringannya. DOT percaya ini menguntungkan publik karena mendorong maskapai untuk berinvestasi demi operasi yang lebih baik, yang langsung bermanfaat bagi konsumen.
Denda ini bermula dari badai salju Desember 2022 yang melumpuhkan operasi Southwest di Denver dan Chicago. Sistem penjadwalan ulang kru tidak bisa mengatasi kekacauan, sehingga maskapai akhirnya membatalkan 17.000 penerbangan dan meninggalkan lebih dari 2 juta penumpang.
Pemerintah Biden menilai Southwest melanggar hukum karena gagal membantu pelanggan yang terdampar di bandara dan hotel. Banyak penumpang yang harus berusaha sendiri mencari penerbangan lain. Layanan telepon pelanggan juga sangat sibuk sehingga sulit dihubungi.
Sebelum kesepakatan denda, maskapai terbesar keempat di AS ini menyatakan kerugian akibat kejadian itu lebih dari $1,1 miliar untuk pengembalian dana, biaya tambahan, dan penjualan tiket yang hilang dalam beberapa bulan.