Abraham Lincoln Memicu Revolusi Pendidikan pada 1862 dengan Udon Tanah. Kita Membutuhkan Hal yang Sama Kini untuk Kecerdasan Buatan.

Pada tahun 1862, di tengah Perang Saudara, Presiden Abraham Lincoln menandatangani Morrill Act dan memulai revolusi pendidikan. Undang-undang itu mendirikan banyak kampus di seluruh negara, membuat pendidikan tinggi bisa diakses semua orang dan melengkapi banyak generasi orang Amerika dengan kemampuan untuk menghadapi tantangan industrialisasi. Langkah berani itu membantu mengubah Amerika Serikat menjadi kekuatan ekonomi dunia.

Sekarang, kita menghadapi revolusi teknologi yang sama besarnya: Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence). Apakah kita akan menghadapi tantangan ini dengan keberanian yang sama seperti Lincoln di tahun 1862? Untuk itu, kami usulkan untuk membuat Digital-AI Land Grant Act: sebuah inisiatif pemerintah yang membangun sistem universitas dan kampus di seluruh negara yang dilengkapi untuk mendidik dan melatih setiap daerah untuk zaman AI.

Sama seperti mesin uap dan listrik yang dulu mengubah pekerjaan dan masyarakat, AI akan membutuhkan skill baru, institusi baru, dan komitmen baru untuk kesempatan yang luas. Kami sudah mulai mengambil langkah untuk mengatasi ini, dengan Presiden Donald J. Trump menandatangani Perintah Eksekutif, membentuk Satuan Tugas Gedung Putih untuk Pendidikan AI dan Tantangan Presiden untuk AI.

Tetapi usaha yang kecil-kecil tidak cukup. Pendekatan yang terpecah-pecah, dari negara bagian ke negara bagian, akan membuat banyak komunitas tertinggal. Jika Amerika ingin memimpin dalam perlombaan AI global, dan melakukannya dengan cara yang memperkuat bukan memecah-belah demokrasi kita, kita butuh strategi nasional yang besar dan mendesak.

Kenapa Digital-AI Land Grant Act Diperlukan

Revolusi teknologi terakhir, yaitu bangkitnya teknologi informasi dan komunikasi, memberikan kekayaan besar tetapi juga memperdalam ketidaksetaraan. Kemakmuran berkumpul hanya di beberapa wilayah metro, sementara komunitas pedesaan, industri, dan minoritas sering tertinggal lebih jauh. Kita tidak boleh mengulangi kesalahan itu dengan AI.

MEMBACA  Generasi Z Incar Pekerjaan di Bidang Kesehatan untuk 'Mengamankan' Karier dari Ancaman AI, Namun Chiropraktor, Dokter, dan Paramedis Paling Tak Bahagia

Tanpa tindakan yang tegas, AI akan membuat kekayaan semakin terkonsentrasi di sedikit orang, meningkatkan perbedaan daerah, dan memperlebar ketidakpercayaan pada institusi. Sistem Digital-AI Land Grant nasional dapat melawan ketidakseimbangan ini.

Jika dilakukan dengan baik, sistem nasional Digital-AI Land Grant akan memperluas akses ke pendidikan dengan menghubungkan universitas penelitian dengan kampus regional dan komunitas; menumbuhkan ekosistem AI regional dengan membangun inisiatif mesin regional yang dipimpin National Science Foundation untuk membuat panduan; melatih tenaga kerja masa depan—dari spesialis keamanan cyber sipil dan militer hingga teknisi manufaktur canggih—untuk memenuhi permintaan yang melonjak; dan menyegarkan kembali kepercayaan publik melalui proyek-proyek mercusuar yang memungkinkan anak-anak, keluarga, dan lansia merasakan manfaat AI yang dapat dipercaya.

Lima Pilar Sistem Digital-AI Land Grant

Ini cara kerja Digital-AI Land Grant:

Kampus Hybrid: Menggabungkan fleksibilitas online dengan bimbingan tatap muka dan kerja laboratorium yang mendukung pembelajaran dengan praktik. Kembangkan kurikulum adaptif yang menanamkan pemikiran kritis dan kreativitas dengan alat dan teknologi AI untuk mendorong kewirausahaan dan memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja.

Jalur Dosen yang Dipercepat: Permudah perekrutan dan promosi untuk membawa keahlian yang sangat dibutuhkan dari akademisi, pemerintah, dan industri.

Mekanisme Pendanaan Inovatif: Ganti ketergantungan pada anggaran negara bagian dan uang kuliah mahasiswa dengan mengambil dari "dividen digital" yang dihasilkan oleh perusahaan teknologi dan media sosial.

Insentif Pajak Federal yang Dimodifikasi: Gerakkan modal swasta dengan memberi penghargaan untuk dukungan filantropi kepada institusi Digital-AI Land Grant.

Kemitraan Teknologi-Universitas: Dorong kolaborasi antara perusahaan teknologi terkemuka dan pusat data AI mereka, universitas terbaik, dan institusi regional yang kurang dilayani untuk meningkatkan akses dan kesempatan agar bakat lebih beragam.

MEMBACA  Saham Palantir melonjak saat Departemen Pertahanan meningkatkan pengeluaran, memperbesar pendapatan.

Mendanai Masa Depan

Ketika Lincoln menandatangani Morrill Act, penjualan tanah membiayai sistem pendidikan tinggi baru. Hari ini, "tanah" yang setara adalah dunia maya (cyberspace). Internet, yang dibangun berdasarkan penelitian yang danai pembayar pajak, telah menghasilkan kekayaan luar biasa untuk perusahaan teknologi dan media sosial. Adil jika sebagian dari kekayaan ini, sebuah dividen digital, diinvestasikan kembali untuk mempersiapkan tenaga kerja untuk zaman AI. Pajak pendidikan pada perusahaan yang untung dari dunia maya, mirip seperti pajak untuk perjudian atau alkohol, akan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk proyek generasi ini.

Seruan untuk Bertindak

Amerika Serikat tidak bisa menghadapi Zaman AI dengan menyerahkan pendidikan pada pasar atau pada program negara bagian yang tidak teratur. Sama seperti sistem land-grant mendorong Revolusi Industri, sistem Digital-AI Land Grant yang baru dapat melengkapi Amerika untuk berkembang di era AI. Ini bukan hanya tentang daya saing, ini tentang memastikan bahwa setiap orang Amerika, di setiap komunitas, memiliki pengetahuan dan kesempatan untuk berhasil di dunia yang berbagi dengan mesin pintar.

Lincoln mengerti bahwa bahkan di hari-hari tergelam perang saudara, negara harus berinvestasi untuk masa depannya. Hari ini, menghadapi perubahan teknologi yang belum pernah terjadi, kita harus melakukan hal yang sama. Digital-AI Land Grant Act adalah langkah berani yang diperlukan untuk mengamankan vitalitas ekonomi kita, ketahanan demokrasi kita, dan kemakmuran bersama kita untuk generasi yang akan datang.

Pendapat yang diutarakan dalam tulisan opini di Fortune.com adalah hanya pandangan dari penulisnya dan tidak selalu mencerminkan pendapat dan keyakinan Fortune.