Jakarta (ANTARA) – Dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa, Presiden Prabowo Subianto meminta menteri kabinet untuk mengoptimalkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.
Beberapa menteri hadir dalam rapat terbatas tentang pengembangan dan optimalisasi KEK, termasuk Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani.
Roeslani juga menjabat sebagai CEO Danantara.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya juga ikut serta dalam rapat tersebut.
“Pembahasan berkaitan dengan optimalisasi kinerja investasi KEK dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja,” ujar Bahlil di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa, saat berbagi detail rapat terbatas itu.
Namun, ia tidak merinci arahan yang diberikan Presiden kepada para menteri selama rapat.
Di kesempatan terpisah, Meninvestasi Roeslani menyatakan realisasi investasi di KEK melebihi target 2024 sebesar Rp78,1 triliun.
“Dari Januari hingga Desember 2024, mencapai Rp90,1 triliun, melebihi target,” katanya menanggapi pertanyaan wartawan usai rapat.
Ia juga melaporkan serapan tenaga kerja di KEK mencapai 47.747 orang pada 2024, lebih tinggi dari target 38.953.
Selain itu, jumlah entitas bisnis baru yang masuk KEK sepanjang 2024 tercatat sebanyak 72.
Roeslani mengatakan, sejak pertama kali dibentuk pada 2012, KEK secara kumulatif telah menarik total investasi Rp263,4 triliun dan 403 pelaku usaha, serta menciptakan 160.874 lapangan kerja.
“Pencapaian ini menunjukkan tren sangat positif dalam daya tarik dan efektivitas KEK sebagai instrumen strategis dalam mendorong pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Berita terkait:
- Investasi di KEK Batang capai Rp17,95 triliun: menteri
- Prabowo rencanakan satu KEK per provinsi
- Batam lihat peluang baru dari pengembangan KEK Johor-Singapura
Penerjemah: Arie Novarina
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025