Jakarta (ANTARA) – Tidak akan ada bantuan sosial tambahan yang akan diberikan selama bulan suci Ramadan karena data menunjukkan bahwa bantuan untuk tiga bulan pertama tahun 2025 telah disalurkan, kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf.
“Kami telah mendistribusikan bantuan sosial untuk perlindungan sosial dalam tiga bulan pertama (tahun 2025). Ini telah mencapai lebih dari 90 persen,” katanya di sini pada Jumat.
Ia mengatakan bahwa pada kuartal kedua tahun 2025, bantuan sosial akan didistribusikan berdasarkan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Mohon dipahami jika ada keluarga penerima manfaat yang telah menerima bantuan, maka (mereka) tidak akan menerima bantuan lagi,” tambahnya.
Namun, ia menginformasikan bahwa masyarakat dapat mengajukan banding melalui aplikasi Cek Bansos atau melalui kepala lingkungan di daerah mereka dengan menyediakan bukti atau lampiran.
Saat ini, data sedang diuji oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Menteri mengatakan bahwa penyediaan bantuan sosial berdasarkan DTSEN akan melibatkan kerjasama dengan lembaga amal.
Kementerian Sosial saat ini sedang berupaya memperkuat validitas DTSEN dengan melakukan pengujian acak untuk memastikan bahwa data tentang penerima bantuan sosial dan program pemberdayaan masyarakat akurat.
Pengujian acak DTSEN akan melibatkan lebih dari 33 ribu asisten Program Keluarga Harapan (PKH) di seluruh Indonesia. Kementerian Sosial bekerja sama dengan BPS untuk memberikan pelatihan kepada para asisten dalam memeriksa dan memperbarui data di lapangan.
Berita terkait: Bantuan sosial, upah pekerja tidak terpengaruh oleh efisiensi anggaran: menteri
Berita terkait: Pemerintah menyatukan data sosial ekonomi untuk distribusi bantuan
Berita terkait: Pemerintah akan memberikan bantuan kepada 3,1 juta orang miskin ekstrem
Penerjemah: Lintang Budiyanti, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2025